DKI Kembali Terapkan PJJ, Pengamat: Guru Harus Lebih Kreatif Agar Siswa Tak Jenuh

Minggu 03 Jan 2021, 15:39 WIB
Pengamat Pendidikan dari Komisi Nasional Pendidikan, Andreas Tambah (ist)

Pengamat Pendidikan dari Komisi Nasional Pendidikan, Andreas Tambah (ist)

JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Di tengah penularan Covid-19 yang masih tinggi, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta melarang sekolah atau kegiatan belajar mengajar dengan sistem tatap muka dan tetap melanjutkan pembelajaran jarak jauh (PJJ) atau daring bagi seluruh sekolah pada semester genap Tahun Ajaran 2020/2021.

Pengamat Pendidikan dari Komisi Nasional Pendidikan, Andreas Tambah mengatakan, penerapan kembali PJJ di tahun 2021 pasti akan menimbulkan kejenuhan bagi peserta didik.

Untuk menghilangkan kejenuhan peserta didik saat PJJ, para pendidik harus lebih kreatif saat mengajar melalui daring. Salah satunya dengan cara memberikan tugas yang lebih menantang dan mengembangkan daya imajinasi peserta didik.

"Masalah kejenuhan PJJ, itu pasti ada, dan wajar. Rekan-rekan pendidik dan kepala sekolah harus mampu mengembangkan PJJ yang lebih kreatif agar dapat mengurangi kebosanan peserta didik," ujarnya, saat dihubungi, Minggu (3/1/2021).

Baca juga: Hasil Analisa, PJJ Bikin Siswa Lebih Banyak Main Dibanding Belajar

Kemudian untuk mengurangi kebosanan PJJ, para orangtua peserta didik, ajaklah putra- putrinya berdiskusi tentang pelajaran, pendampingan belajar, lalu ajak untuk lebih banyak membaca ilmu pengetahuan.

Ia berharap semua warga atau orang tua murid dan peserta didik harus memahami saat ini masalah kesehatan masih menjadi prioritas Pemprov DKI.

Dirinya pun sangat mendukung kebijakan yang dilakukan Pemprov DKI. Menurutnya saat ini DKI masih menjadi zona merah penularan Covid-19.

"Saya sangat mendukung kebijakan Pemda DKI, dengan alasan DKI termasuk zona merah dengan pasien tertular Covid-19 tertinggi. Artinya sangat riskan untuk PTM (Pembelajaran Tatap Muka)," tegas Andreas. (Yono/tha)

Berita Terkait

News Update