ADVERTISEMENT

Kasus Kebakaran di Jakarta Utara Turun 30 Persen di Tahun 2020, Didominasi Rumah Tinggal

Rabu, 30 Desember 2020 15:14 WIB

Share
Kasus Kebakaran di Jakarta Utara Turun 30 Persen di Tahun 2020, Didominasi Rumah Tinggal

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (Gulkarmat) Jakarta Utara dan Kabupaten Kepulauan Seribu, mencatat kasus kebakaran di Jakarta Utara menurun 30 persen sepanjang 2020.

Tercatat pada tahun ini terjadi 246 kasus kebakaran sedangkan pada 2019 terjadi 351 kebakaran.

Kepala Suku Dinas Gulkarmat Jakarta Utara dan Kabupaten Kepulauan Seribu Rahmat Kristanto memastikan, penurunan kasus kebakaran sebanyak 30 persen ini dilihat dari bank data frekuensi kejadian kebakaran pada tahun 2019 dan 2020.

Baca juga: Kejar Tikus, Kucing Piaraan Kecemplung Sumur Selamat Ditolong Petugas Gulkarmat

Terperinci pada 2020 objek yang terbakar antara lain 81 kasus rumah tinggal, 12 kasus kendaraan, 56 unit gardu listrik atau kabel listrik, 21 sampah atau alang-alang, 11 unit gudang atau pabrik, 14 unit warung atau restoran, 11 ruko atau kios, 13 unit kompor atau tabung gas, dan 27 unit lainnya.

Sedangkan pada 2019, objek yang terbakar antara lain 83 kasus rumah tinggal, 19 kasus kendaraan, 47 unit gardu listrik atau kabel listrik, 95 sampah atau alang-alang, 24 unit gudang atau pabrik, tujuh unit warung atau restoran, 14 ruko atau kios, 10 unit kompor atau tabung gas, dan 52 unit lainnya.

"Alhamdulillah kasus kebakaran di Jakarta Utara pada 2020 menurun 30 persen dibanding 2019. Kasus kebakaran yang menimbulkan kerugian pada 2020 menurun sebanyak 20 persen dibandingkan tahun sebelumnya," jelasnya, saat dikonfirmasi, Rabu (30/12/2020).

Baca juga: Sudin Gulkarmat Rutin Semprot Disinfektan di Lingkungan RPTRA Tidung Ceria

Dijelaskannya, kebakaran di Jakarta Utara pada 2020 masih didominasi akibat konsleting listrik yakni sebanyak 154 kasus. Selanjutnya 58 kasus akibat perilaku membakar sampah, tujuh kasus akibat puntung rokok, dan dua kasus akibat kompor atau tabung gas.

"Paling tinggi penurunan kasus jika dibandingkan tahun 2019 yaitu akibat kompor atau tabung gas. Jika pada 2019 terjadi 13 kasus akibat kompor atau tabung gas, pada tahun 2020 hanya terdapat dua kasus," jelasnya.

Halaman

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Komentar
limit 500 karakter
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
0 Komentar

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT