JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Ketua Forum Rektor Indonesia (FRI), Prof. Dr. Arif Satria menyampaikan rasa bangga atas inovasi GeNose C19 dan CePAD yang telah mendapat izin edar dari Kementerian Kesehatan.
“Ini merupakan prestasi luar biasa yang merupakan kontribusi nyata dari perguruan tinggi untuk bangsa. Saya mendorong agar perguruan tinggi se-Indonesia turut memanfaatkan inovasi ini yang merupakan produksi dalam negeri,” ujarnya.
Arif yang juga Rektor IPB menyatakan bahwa IPB telah memesan GeNose C19 untuk kepentingan tes cepat di Klinik IPB, Rabu (30/12/2020).
Baca juga: Kepulauan Seribu Dapat Bantuan Alat Penanganan Covid-19 dari PMI
Lima ribu unit GeNose C19 atau alat deteksi Covid-19 lewat embusan napas inovasi tim peneliti UGM siap didistribusikan pada pertengahan bulan Februari 2020.
"Alat ini terbukti memiliki sensitifitas hingga 90 persen dan spesifitas mencapai 96 persen. Satu unit Genose C19 dijual Rp62 juta dan dapat digunakan untuk mendeteksi Covid-19 melalui embusan napas dengan secara cepat sekitar 2 menit tanpa memerlukan reagen maupun bahan kimia lainnya," katanya.
Ia mengatakan, fleksibilitas penggunaan GeNose C19 memungkinkan penempatannya di bandara, stasiun, terminal, rumah sakit, perkantoran, kampus dan tempat umum lainnya seperti tempat wisata dan pusat perbelanjaan.
Sehingga masyarakat diharapkan dapat beraktifitas dengan aman dan nyaman dalam rangka pemulihan ekonomi.
Baca juga: Alat Tes Cepat Covid 19 di Kota Bekasi Masih Cukup Hingga Akhir Tahun
Sementara itu, produk rapid test CePAD yang dikembangkan Unpad juga berfungsi melakukan deteksi cepat melalui uji antigen virus Corona yang diambil dari sampel nasal swab. Uji ini mendeteksi protein virus dengan viral load tinggi di awal infeksi.
"Hasil dari tes CePAD relatif cepat yaitu sekitar 15 menit dengan tingkat akurasi yang tinggi. Tes antigen sendiri sudah mendapat rekomendasi dari Organisasi Kesehatan Dunia atau WHO serta rekomendasi dari Perhimpunan Patologi Klinis Indonesia," ucapnya.