Komnas HAM Pastikan Tak Ada Rumah Penyiksaan Terkait 6 Laskar FPI

Senin 28 Des 2020, 13:01 WIB
Komisioner Komnas HAM, Choirul Anam. (rizal)

Komisioner Komnas HAM, Choirul Anam. (rizal)

JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Komisioner Komnas HAM, Choirul Anam membantah adanya rumah penyiksaan enam laskar Front Pembela Islam (FPI) sebelum meninggal dunia.

Choirul memastikan, pihaknya  tidak pernah menemukan adanya rumah penyiksaan yang sempat viral, saat bentrok antara FPI dengan polisi di KM 50 Tol Jakarta-Cikampek pada Senin (7/12/2020) dini hari.

"Kalau ada informasi soal rumah kejadian, saya pastikan itu tidak benar. Saya pastikan bahwa Komnas HAM tidak pernah menemukan rumah tempat penyiksaan," kata Choirul Anam saat konferensi pers terkait penyelidikan penembakan enam laskar FPI hingga tewas, di Kantor Komnas HAM, Senin (28/12/2020).

Baca juga: Ini Hasil Temuan Lapangan Komnas HAM Terkait Kasus Penembakan 6 Laskar FPI

Choirul menjelaskan bahwa pihaknya masih berproses dalam menelusuri tahapan peristiwa tersebut.

Maka secara tegas, ia mengatakan pemberitaan terkait ditemukannya rumah penyiksaan oleh Komnas HAM, maka dipastikan informasi tersebut hoaks alias bohong.

"Sampai saat ini kami berproses mendetailkan kronologi peristiwa. Kami pastikan bahwa statement rumah penyiksaan tidak tepat dan tidak pernah kami sampaikan," pungkasnya.

Seperti diketahui, Senin (7/12/2020) dini hari, terjadi penembakan terhadap enam laskar FPI yang mengawal rombongan Habib Rizieq Shihab.

Baca jugaMassa Pendukung Habib Rizieq Bentrok dengan Polisi, 6 Orang Tewas

Habib Rizieq semula mengira mereka diserang sekelompok orang tak dikenal, tapi kemudian Polda Metro Jaya mengumumkan penembakan di KM 50 Tol Jakarta-Cikampek tersebut.

Kapolda Metro Jaya Irjen Fadil Imran menyatakan, polisi melakukan penembakan karena anggota FPI yang menembak terlebih dulu kepada petugas saat ada di jalan tol.

Baca juga: Viral Video Penembakan 6 Laskar FPI Mabes Polri Sebut Hoaks

Kejadian tersebut akhirnya menarik perhatian banyak pihak yang menuntut peristiwa penembakan tersebut diselidiki secara transparan dan Komnas HAM diminta terlibat. (rizal/ys)

Berita Terkait

News Update