Jalur Serang-Pandeglang Macet Tiap Akhir Pekan, Pedagang Asongan Raup Rejeki Nomplok

Minggu 27 Des 2020, 22:59 WIB
Salah seorang pedagang kerupuk saat menjajakan di Jalur Serang-Pandeglang yang macet setiap akhir pekan. (ist)

Salah seorang pedagang kerupuk saat menjajakan di Jalur Serang-Pandeglang yang macet setiap akhir pekan. (ist)

SERANG, POSKOTA.CO.ID – Kemacetan yang terjadi di Jalan Raya Serang-Pandeglang pada setiap libur akhir pekan selalu membawa berkah untuk para Pedagang asongan.

Kemacetan yang terjadi di Jalan Raya Serang-Pandeglang hingga Pasar Baros Kecamatan Baros bisa mengular hingga sejauh 3 km.

Banyak mobil dengan berbagai macam plat nomor mulai dari kendaraan umum atau pribadi dari berbagai daerah seketika terhenti dan hanya bisa berjalan secara perlahan-lahan. Para pengemudi dan penumpang mau tidak mau harus sabar menunggu giliran untuk jalan.

Baca juga: Ada Habib Rizieq Shihab di Puncak, Pedagang Asongan Raup Untung

Sambil menunggu giliran, tidak sedikit pengemudi ataupun penumpang tak dapat menahan pandangan dan dahaganya terhadap makanan yang dijajakan penjual di sepanjang Jalan Raya Serang-Pandeglang.

Hal tersebut terlihat dari banyaknya pengemudi ataupun penumpang yang memanggil para penjual untuk menanyakan makanan yang dijajakan tersebut. Terdengar penumpang di dalam mobil pribadi memanggil penjual yang menjajakan makanan.

“Mang, eta kacapi pinuh hente, seberaha hargana (mang itu kecapi penuh tidak, berapa harganya)," ucap penumpang mobil memanggil dengan bahasa sunda.

Penjual pun segera menjawab: "pinuh pak, cuman sapuluh rebu (penuh pak, hanya sepuluh ribu," jawab penjual dengan bahasa sunda pula.

Baca juga: Sepi Pembeli, Pedagang Asongan di Terminal Kampung Rambutan Mengeluh

Penjual atas nama Nana berkata, macet yang terjadi setiap hari minggu membawa berkah untuknya dan penjual lainnya

"Macet ini terjadi setiap hari Minggu, atau hari-hari libur lainnya," ujar Nana, Minggu (27/12/2020).

Nana menjelaskan, ada penambahan penjualan dibandingkan hari-hari biasa.

"Alhamdulillah, saya jualan kerupuk kalau hari libur bisa menjual sekira 50 bungkus dengan harga Rp16.000 setiap bungkusnya," ujar Nana menjelaskan sambil melihat kearah kemacetan. (haryono/tha)

News Update