JAKARTA, POSKOTA.CO.ID – Masyarakat merupakan garda terdepan dalam mencegah terjadinya penularan Covid-19. Sedangkan rumah sakit adalah benteng terakhirnya.
Demikian disampaikan Mayjen TNI Dr. dr. Tugas Ratmono, Sp.S.,M.A.R.S., M.H sebagai Koordinator RS Darurat Covid-19 dalam acara talkshow secara daring dari Graha BNPB Jakarta, Rabu (23/12/2020).
Talkshow bertema: “Update RSDC: Libur Aman Tanpa Bepergian" dihadiri pembicara lainnya, yakni Ketua Bidang Perubahan Perilaku STPC 19, dr. Sonny Harry B Harmadi dan host: Egiet Hapsari.
Baca juga: PMI Berikan Kado Lebaran ke Tenaga Medis, Garda Terdepan Penanganan Covid-19
Dr Tugas menegaskan, kita sudah siapkan fasilitas kesehatan dengan tenaga kesehatan yang terus kita tambah tapi itu ada batasnya kalau jumlah pasien Covid-19 terus meningkat.
"Yang paling penting kami di jajaran tenaga kesehatan betul-betul meningkatkan kualitas dan fasilitas untuk melayani dengan baik, namun ini ada keterbatasan sehingga yang sangat penting bersama-sama agar masyarakat jangan sampai tertular," terang dr Tugas.
Terkait ketersediaan fasilitas rumah sakit, dr Tugas mengungkapkan Rumah Sakit Darurat Covid-19 sudah tidak menerima lagi pasien orang tanpa gejala (OTG) karena tingkat kehuniannya sudah mencapai lebih 70 persen.
Baca juga: Satgas Bentuk Tim Khusus Monitoring Kesehatan Dokter Terinfeksi Covid-19
Dr Tugas menjelaskan ada tiga tower di Wisma Atlet untuk merawat pasien Covid-19 dengan gejala ringan dan sedang. "Kita akan bergantian pengisian pasien dengan tower 8 yang ada di Pademanga, Jakarta Utara," papar dr Tugas.
Tugas menjelaskan, misalnya, jika tower 8 sudah meningkat maka pengisian pasien akan dihentikan, kemudian pasien dialihkan ke tower 5 di Wisma Atlet setelah itu masuk lagi ke tower 8.
Selain itu, lanjut dr Tugas, penempatan pasien OTG ada di sejumlah tempat isolasi yang ada di DKI Jakarta. "Ini koordinasi yang sangat bagus, bukan berarti tidak sama sekali OTG tapi dilakukan bergiliran," terang dr Tugas.