JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Direktur Eksekutif Indonesia Political Review (IPR), Ujang Komarudin tidak yakin banyak menteri yang akan diganti meski dikabarkan Presiden Joko Widodo (Jokowi) akan memanggil para calon menteri ke Istana Kepresidenan, Jakarta, Selasa (21/12/2020).
"Sepertinya ukuran reshuffle bagi Istana bukan kinerja, banyak menteri yang kinerja memble, tapi buktinya tidak direshuffle," katanya.
Contohnya, kata Ujang, Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto yang kinerjanya dinilai memble tapi tidak juga direshuffle. "Kemarin kemana saja, kenapa tidak direshuffle, hanya isu saja. Saya meyakini bahwa bukan kinerja yang dinilai tapi politis," katanya.
Baca juga: Pengamat: Reshuffle Kabinet Mendesak Dilakukan, Minta Masukan dari KPK
Oktober lalu, Eksekutif Indonesia Political Review (IPR) dengan Direktur Eksekutif Ujang Komarudin sempat melakukan survei setahun kinerja Kabinet Indonesia Maju. Hasil surveinya, soal kinerja (kementerian) yang tidak bagus bisa saja yang kena reshuffle. Seperti Menkes, Menkumham, Mensos, Mendikbud, Menag, Menaker, Menparekraf, Menteri BUMN, dan tim Ekonomi.
Lebih lengkapnya Ujang menyebut, menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto, Menkumham Yasonna H. Laoly, Menteri Sosial Juliari Batubara, Mendikbud Nadiem Makarim, Menteri Agama Fachrul Razi, Menaker Ida Fauziyah, Menparekraf Wishnutama Kusubandio, Menteri BUMN Erick Thohir, dan tim ekonomi yang dipimpin Menkeu Sri Mulyani.
Kalau penilaiannya politis, lanjut Ujang, menteri yang kinerjanya buruk sekalipun tidak akan kena reshuffle. "Kalau penilaiannya politis, maka menteri yang kinerjanya buruk pun akan dipertahankan," ucapnya. (rizal/ys)