ADVERTISEMENT

Keluarga 6 Laskar FPI Tantang Kapolda Metro Jaya Sumpah Mubahalah

Senin, 21 Desember 2020 16:10 WIB

Share
Keluarga 6 Laskar FPI Tantang Kapolda Metro Jaya Sumpah Mubahalah

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Keluarga enam laskar FPI yang tewas tertembak mendatangi Kantor Komnas HAM di Jalan Latuharhary, Menteng, Jakarta Pusat, untuk menyerahkan foto-foto dan video jenazah korban.

Mereka juga menantang Kapolda Metro Jaya, Irjen Pol Fadli Imran untuk mubahalah atau melakukan sumpah secara syariat Islam.

Mubahalah adalah memohon kutukan kepada Allah untuk dijatuhkan kepada orang yang salah atau dusta, sebagai bukti kebenaran salah satu pihak.

"Kapolda Metro Jaya yang mengumumkan, mengakui membunuh anak kami. Karenanya untuk mengetahui mana yang benar, siapa yang salah saya mengajak secara syariat Islam untuk bermubahalah," ucap Syuhada, salah satu orang tua, Senin (21/12/2020).

Baca juga: Terkait Penembakan Laskar, Komnas HAM Cek Mobil Polisi dan FPI Baru Periksa Senpi

Dirinya pun menyerahkan kepada Allah SWT. Kalau anaknya bersalah, maka ia dan keluarga akan dilaknat  beserta keturunannya. Dan apabila mereka yang salah, mereka yang zalim maka akan dilaknat Allah SWT beserta keturunannya. "Jadi silakan kita buktikan itu," tegasnya.

Bukan tidak ada maksud Syuhada menantang Kapolda melakukan mubahalah. Ia meyakini bahwa putranya tidak pernah memiliki senjata api (senpi) untuk menyerang polisi.

Syuhada mengaku semakin terpukul saat mendapati anaknya tewas dan dituduh telah membawa senpi untuk menyerang polisi.

"Ini yang membuat kami terpukul ketika mendapat kabar seperti itu," papar Syuhada dengan nada bergetar.

Baca juga: Didampingi Mardani, 6 Keluarga Laskar FPI yang Tewas Tertembak Datangi Komnas HAM

Ia pun berharap ada keadilan didapat, dan akan kooperatif untuk memberikan data maupun keterangan kepada Komnas HAM.

Halaman

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Komentar
limit 500 karakter
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
0 Komentar

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT