Angka Kematian Covid-19 Capai Rekor Tertinggi Selama 10 Bulan, Bertambah 221 Orang

Minggu 20 Des 2020, 17:56 WIB
Juru Bicara Penanganan Covid-19 Prof Wiku Adisasmito. (ist)

Juru Bicara Penanganan Covid-19 Prof Wiku Adisasmito. (ist)

JAKARTA, POSKOTA. CO. ID – Angka kematian akibat Covid-19 per hari Minggu (20/12/2020) pecah rekor hingga 221 orang. Hal ini tentu sangat mengkhawatirkan.

Kenaikan jumlah kematian sebesar itu merupakan pertama kalinya terjadi sejak kasus virus corona yang sudah hampir 10 bulan, atau sejak Presiden Jokowi mengumumkan adanya penyakit tersebut di Indonesia.

Per hari Minggu (20/12 /2020) Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 mengabarkan, mereka yang wafat bertambah sebanyak 221 orang, sehingga secara nasional menjadi 19.880 orang.

Sedangkan kasus positif Covid-19 terus meningkat per hari Minggu (08/12 /2020) juga bertambah sebanyak 6.982 orang, sehingga secara keseluruhan menjadi 664.930 orang positif.

Baca juga: Pertambahan Kasus Positif Covid-19 Mendekati Angka 8.000

Kabar gembira perkembangan pasien sembuh dari Covid-19 pada hari Minggu (20/12 /2020) bertambah sebanyak 5.551 orang, sehingga secara nasional menjadi 541.811 orang.

Sedangkan Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Prof Wiku Adisasmito, menyoroti penyebab kematian terhadap mereka yang menderita Covid-19 yakni, pasien yang berada di usia 31 - 45 tahun berisiko masing-masing sebesar 2,4 kali lipat pada kematian.

"Dan yang berada di rentan usia 46 - 59 tahun,  berisiko 8,5 kali lipat pada kematian.  Risiko ini akan semakin meningkat pada usia lanjut, diatas 60 tahun yaitu sebesar 19,5 kali lipat," jelas Wiku.

Ia juga menerangkan, pasien yang memiliki penyerta, atau komorbid menunjukkan bahwa penyakit ginjal memiliki risiko kematian 13,7 kali lebih besar dibandingkan pasien yang tidak memiliki penyakit ginjal.

Baca juga: DKI Jakarta Tertinggi Kasus Penambahan Positif Covid-19 Capai 1.587 Orang

Pada komorbid penyakit jantung, memiliki risiko 9 kali lebih besar dibandingkan yang tidak memiliki penyakit jantung. Penyakit diabetes mellitus memiliki risiko kematian 8,3 kali lebih besar, hipertensi 6 kaki lebih besar dan penyakit imun memiliki risiko 6 kali lebih besar dibandingkan yang tidak memilikinya.

"Semakin banyak riwayat komorbid, mereka yang memiliki penyakit komorbid lebih dari satu, berisiko 6,5 kali lipat lebih tinggi untuk meninggal saat terinfeksi Covid-19," tambahnya.

Pada pasien yang memiliki 2 penyakit komorbid, berisiko 15 kali lipat lebih tinggi untuk meninggal saat terinfeksi Covid-19 dibandingkan yang tidak memiliki kondisi komorbid.

Baca juga: Sepekan, Angka Kematian Covid-19 di Bekasi Nihil: 3M Jangan Kendor!

Lalu yang memiliki lebih atau sama dengan 3 penyakit komorbid berisiko 29 kali lipat lebih tinggi meninggal saat terinfeksi Covid-19.

Untuk itu, bagi masyarakat yang masuk dalam kategori berisiko tinggi atau bagi yang tinggal dengan anggota keluarga berisiko tinggi, maka Wiku menyarankan terapkan protokol kesehatan dengan ekstra disiplin.

Dan bagi masyarakat yang tidak masuk dalam golong tersebut, sebagai makhluk sosial sudah pasti akan berinteraksi dengan golongan tersebut. (johara/tha)

Berita Terkait

News Update