Industri Baja Miliki Peran Vital Dalam Menopang Pembangunan Nasional

Jumat 18 Des 2020, 07:10 WIB
Sekretaris Jenderal Kementerian Perindustrian Achmad Sigit Dwiwahjono (kedua kanan) serta Direktur Jenderal Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi dan Elektronika (ILMATE) Kemenperin, Taufiek Bawazier (kedua kiri) berfoto bersama dengan Direktur Utama PT. Auri Steel Metalindo, Stanislaus Auripallas Pramana (kiri) dan Direktur PT. Kawasan Industri Kendal Didik Purbadi (kanan) pada acara peresmian pabrik baru PT. Auri Steel Metalindo di Kawasan Industri Kendal, Jawa Tengah.(ist)

Sekretaris Jenderal Kementerian Perindustrian Achmad Sigit Dwiwahjono (kedua kanan) serta Direktur Jenderal Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi dan Elektronika (ILMATE) Kemenperin, Taufiek Bawazier (kedua kiri) berfoto bersama dengan Direktur Utama PT. Auri Steel Metalindo, Stanislaus Auripallas Pramana (kiri) dan Direktur PT. Kawasan Industri Kendal Didik Purbadi (kanan) pada acara peresmian pabrik baru PT. Auri Steel Metalindo di Kawasan Industri Kendal, Jawa Tengah.(ist)

JAKARTA, POSKOTA.CO.ID – Industri baja sebagai sektor hulu memiliki peran yang vital dalam menopang pembangunan nasional, kata Direktur Jenderal Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi dan Elektronika (ILMATE) Kemenperin, Taufiek Bawazier.

“Pabrik baru PT. Auri Steel Metalindo ini merupakan sebuah prestasi tersendiri bagi Kawasan Industri Kendal dan Provinsi Jawa Tengah dalam kontribusinya membangun perekonomian nasional, khususnya pada sektor industri baja, di tengah masa pandemi Covid-19,” paparnya,

Hal itu ia sampaikan usai menghadiri Topping Off Pabrik Baru PT. Auri Steel Metalindo di Kawasan Industri Kendal, Jawa Tengah, Rabu (17/12/2020).

Baca juga: Serap 1000 Tenaga Kerja, Produsen Baja Ringan Tanam Investasi 4,9 Juta Dolar AS di Kawasan Industri Kendal

Ia menegaskan, pemerintah bertekad untuk mengkaselerasi program substitusi impor 35 persen pada tahun 2022. Salah satunya menyasar di sektor industri logam.

Guna mewujudkan sasaran tersebut, diperlukan penciptaan iklim usaha industri yang kondusif dan kompetitif sehingga mendongkrak utilisasi serta kemampuan inovatif di sektor industri.

“Untuk menopang penciptaan iklim usaha industri logam yang kondusif di masa pandemi saat ini, pemerintah dalam hal ini Kemenperin telah menjalankan beberapa kebijakan strategis,” ujarnya.

Baca juga: Kemenperin Percepat Pembanguna Klaster Industri Baja di Tiga Wilayah

Kebijakan tersebut di antaranya penerapan regulasi impor baja berdasarkan supply-demand dan fasilitas harga gas bumi bagi sektor industri sebesar USD6 per MMBtu.

Selain itu, menerbitkan Izin Operasional Mobilitas dan Kegiatan Industri (IOMKI) yang bertujuan untuk menjaga aktivitas industri dapat tetap beroperasi dengan protokol kesehatan yang ketat.

Direktur Utama PT Auri Steel Metalindo, Auripallas Pramana mengungkapkan realisasi pembangunan pabriknya sudah mulai dilakukan sejak awal tahun 2020.

Baca juga: Agar SMK Terserap Dunia usaha dan Industri, Kemendikbud Lucurkan Dua Program Baru

Menurutnya, KIK sebagai Kawasan Ekonomi Khusus memiliki banyak keunggulan dibandingkan dengan Kawasan lainnya.

"Tetapi kita juga memiliki confidence level yang tinggi dengan pengembangnya, yaitu PT Jababeka Tbk. dan Sembcorp dari Singapura. Sebab untuk menentukan lokasi pabrik, kontinuitas dan peran pengelola sangat penting untuk keberlangsungan operasi pada jangka panjang,” tuturnya.(tri)

News Update