ADVERTISEMENT

Demi Stabilitas Politik, Partai Pendukung Pemerintah Diminta Mempertahankan Koalisi di Pilpres 2024

Jumat, 18 Desember 2020 22:26 WIB

Share
Demi Stabilitas Politik, Partai Pendukung Pemerintah Diminta Mempertahankan Koalisi di Pilpres 2024

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

JAKARTA -  Agar  stabilitas politik dan keamanan di dalam negeri terjaga, diharapkan partai politik pendukung pemerintah harus kembali berkoalisi menghadapi Pemilihan Presiden (Pilpres) tahun 2024.

Hal itu dikemukakan Sekretaris Jenderal Dayak International Organization (DIO) Dr Yulius Yohanes, M.Si, mengatakan,  menanggapi Direktur Eksekutif Indo Barometer, Muhammad Qodari terkait dinamika politik pada tahun 2021 setelah rampungnya Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) serentak 2020.

"Dalam teori demokrasi, stabilitas politik menjadi sangat penting. Apabila PDIP, Gerindra dan Golkar bisa berkoalisi kembali, dijamin siapapun yang diusung menjadi Presiden tahun 2024, pasti mampu menciptakan stabilitas politik, dan sebagai desain besar menghantarkan Indonesia menjadi negara maju ke-5 dunia pada tahun 2030, sebagaimana diramalkan banyak analis dari luar negeri," kata Yulius Yohanes, Jumat (18/12/2020).

Baca juga: Qodari Menggali Potensi Jokowi Tiga Periode Bersama Prabowo Subianto

Diketahui, Partai pendukung Pemerintah di DPR-RI, selain PDIP, adalah Gerindra, Golkar, Partai Nasional Demokrat (Nasdem), Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Partai Persatuan Pembangunan (PPP). Sementara Partai peraih suara terbesar di DPR hasil Pemilihan Umum (Pemilu) 2019 adalah PDIP, Gerindra dan Golkar.

"Sehingga paling tidak harus mempertahankan koalisi demi stabilitas politik di dalam negeri menghadapi Pilpres 2024," ujarnya.

Yulius Yohanes yang juga Direktur Program Pascasarjana Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Tanjungpura, Pontianak mengingatkan para elit politik nasional di Indonesia, untuk memikirkan masa depan bangsa jauh ke depan. 

Baca juga: 5 Tokoh Ini Diprediksi bakal Ramaikan Pilpres 2024, Siapa Saja?

"Negara kecil di Timur Tengah seperti Israel, misalnya, sangat berkepentingan membuka hubungan diplomatik, karena meramalkan kemajuan Indonesia sangat signifikan dalam satu dekade terakhir. Israel pun memprediksi Indonesia berada di urutan 5 dunia di bidang kemajuan ekonomi tahun 2030." Paparnya.

Secara terpisah, Direktur Eksekutif Parameter Politik Indonesia Adi Prayitno mengatakan, permasalahan politik nasional mendatang di 2024 kemungkinan masih akan diwarnai dengan isu sektarian. Tetapi, menurutnya masyarakat sudah bosan dengan isu-isu Agama yang hanya akan menimbulkan konflik dan perpecahan. 

Halaman

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Komentar
limit 500 karakter
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
0 Komentar

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT