Antusias Cicipi Hidangan Olahan Sagu, Doni Monardo: Makanan Leluhur!

Jumat, 18 Desember 2020 13:28 WIB

Share
Antusias Cicipi Hidangan Olahan Sagu, Doni Monardo: Makanan Leluhur!

JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Ruang multimedia lantai 10 Gedung Graha BNPB tampak seperti biasanya. Ruangan tersebut tampak di penuhi berbagai makanan berbahan baku sagu. 

Ada enam jenis masakan sagu yang dihidangkan dengan cita rasa berbeda: Briyani, kabsa, liwet, uduk Papua, sagu goreng, dan mama Papua.

Selain itu, untuk dessert juga terhidang wajik sagu dengan toping strawberry dan blueberry. Berbagai sajian tersebut disuguhkan Halim, seorang pengusaha 'emas hijau' yang merupakan sahabat dari Ketua Satgas Penanganan Covid-19, Doni Monardo.   

Baca juga: Cegah Penularan Covid-19, Doni Monardo Minta Warga Liburan Akhir Tahun di Rumah Saja

Selain menggeluti sagu, Halim juga membudidayakan porang. Dua bahan makanan pokok nenek moyang kita yang sangat berlimpah potensinya, tetapi belum maksimal terkelola dengan baik.

Padahal, sebelum ada padi (beras), bangsa kita adalah pemakan umbi-umbian, sagu, dan sejenisnya.

“Hari ini, genap tiga tahun kami menggeluti sagu, persisnya sejak tiga tahun lalu diajak pak Doni untuk mengolah potensi emas hijau yang ada di Indonesia. Yang kami sajikan hari ini adalah hasilnya. Mudah-mudahan berkenan,” ujar Halim.

Begitu masuk ruang Multimedia, Doni menuju penanak nasi yang dijejerkan. Halim langsung mendekat ke arah Doni dan menjelaskan jenis-jenis olahan sagu yang dihidangkan.

Baca juga: Doni Monardo Berharap Semangat Relawan Tak Luntur Lawan Pandemi

Termasuk memberi tahu ihwal bumbu-bumbu yang digunakan. Semua organik. Bahkan untuk campuran bumbu, ada yang istimewa yaitu menggunakan rempah khas Papua, yang terbuat dari kulit pohon masoya. Salah satu pohon endemik yang tumbuh di Papua, dan konon berasal dari Masohi, Maluku. Untuk diketahui, kulit masoya juga dipakai sebagai bahan parfum, salah satunya produk Hermes.

Halaman
Reporter: Guruh Nara Persada
Editor: Guruh Nara Persada
Sumber: -
Komentar
limit 500 karakter
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
0 Komentar