ADVERTISEMENT

Kemenag Mencatat, Tiap Tahun Terjadi 300 Ribu perceraian

Kamis, 17 Desember 2020 22:28 WIB

Share
Kemenag Mencatat, Tiap Tahun Terjadi 300 Ribu perceraian

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Sebanyak  300 ribu perempuan setiap tahun menjadi janda dan kaum lelaki menjadi duda karena terjadi perceraian dalam rumah tangga mereka.  Kemenag mencatat bahwa tiap tahun terjadi 300 ribu perceraian.

       "Setiap tahun Kementerian Agama mencatat ada 300 ribu terjadi perceraian, " terang Direktur Jenderal (Dirjen) Kementerian Agama Prof Kamaruddin Amin. 

       Itu disampaikan Kamaruddin saat mengisi acara dialog isu-isu Kebimasislaman di Jakarta, Kamis (17/12/2020). Hadir dalam acara itu Menteri Agama Fachrul Razi dan pejabat Kementerian Agama lainnya. 

     Kamaruddin menjelaskan bahwa faktor terjadinya perceraian beragam, ada faktor ekonomi dan terjadinya perselingkuhan , baik yang dilakukan sang istri maupun suami.

       Kamaruddin menerangkan peningkatan kasus perceraian ini  hampir terjadi di seluruh Indonesia , tapi kebanyakan terjadi di Jawa dan DKI Jakarta. "Ini menjadi tugas Kementerian Agama, khususnya Kebimasislaman dalam pembinaan keluarga sakinah," terang Kamaruddin. 

     Menurut dia, dampak dari perceraian ini sebuah rumah adalah kepada anak-anak mereka, dan ini menimbulkan persoalan baru di tengah masyarakat, termasuk masalah kemiskinan. 

      Sebab itu, lanjut Kamaruddin, Kementerian Agama berusaha untuk mengurangi tingkat perceraian keluarga. "Ini dilakukan Kementerian Agama bersama instansi lain," terang Kamaruddin. 

      Dia menjelaskan pihaknya dalam membangun keluarga sakinah terus memberikan pembinaan keluarga."Jadi yang kami lakukan adalah program  pembinaan keluarga sakinah. Ini dilakukan supaya masyarakat tidak mudah bercerai," tutur dia. 

        Kamaruddin menerangkan masalah keluarga itu banyak ada masalah ekonomi, ada masalah kematangan emosi, termasuk chemistri di antara pasangan tersebut. Karena itu, kita memberikan bimbingan kepada mereka. 

      "Bahwa menjadi ayah dan ibu itu tidak mudah, harus memiliki pengetahuan tentang keluarga dan juga pengetahuan agama di antara keduanya," papar. 

Halaman

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Komentar
limit 500 karakter
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
0 Komentar

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT