ADVERTISEMENT

DPR: Uji Klinis Fase III Vaksin Covid-19 Sinovac Jangan Kejar Tayang

Senin, 14 Desember 2020 13:10 WIB

Share
DPR: Uji Klinis Fase III Vaksin Covid-19 Sinovac Jangan Kejar Tayang

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Anggota Komisi VII DPR RI Mulyanto mengatakan, Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) agar bersikap profesional dan obyektif dalam menilai hasil uji klinis fase III Vaksin Covid-19 dari Sinovac, Senin (14/12/2020).

Proses pengujian vaksin yang tengah dirampungkan di Bio-Farma bekerja sama dengan FK Universitas Padjadjaran ini perlu diperiksa secara hati-hati dan sesuai ketentuan sebelum diberikan izin edar.

"Jangan sampai karena tekanan pemerintah atau kejar tayang maka proses perizinan digampangkan atau keluar dari standar proses yang ada," katanya.

Pasalnya, lanjut Mulyanto, vaksin Covid-19 dari Sinovac sudah terlanjur diimpor dari China dan disimpan di gudang Bio Farma Bandung sebanyak 1.2 juta dosis dan segera datang sebanyak 1.8 juta dosis lagi.

Baca juga: BPOM Lakukan Pengamatan Uji Klinis Tahap 3 Vaksin Covid-19

Mulyanto menekankan, BPOM harus melakukan review terhadap semua prosedur penelitian dan uji klinis tahap III vaksin ini, termasuk tingkat validitasnya.

Selain itu BPOM juga perlu membuka informasi prosedur perizinan tersebut kepada masyarakat secara ilmiah agar dapat diawasi bersama-sama. 

"Standar ilmiah ini harus menjadi batu uji empiris BPOM, sehingga setiap prosedur pengujian dapat dipertanggungjawabkan. Dengan demikian masyarakat jadi lebih yakin bahwa vaksin Covid-19 buatan Sinovac imunogenitas efektif dan aman bagi penggunanya," tegas Mulyanto.

"Saya yakin ukuran-ukuran ilmiah itu sudah baku. Indikatornya jelas. Sehingga selama hasil uji klinis tahap III ini terbuka bagi masyarakat ilmiah maka tipu-tipu ilmiah, yang akan merugikan masyarakat, dapat dihindari," sambungnya.

Baca juga: Tenaga Kesehatan Jadi Prioritas Penerima Vaksin Covid-19

Halaman

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Komentar
limit 500 karakter
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
0 Komentar

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT