JAKARTA, POSKOTA.CO.ID – Penanaman karakter pada generasi muda perlu terus diperkuat, kata Deputi Bidang Koordinasi Peningkatan Kualitas Pendidikan dan Moderasi Beragama Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Kemenko PMK) Agus Sartono.
Mewakili Menko PMK saat menyampaikan pidato keynote speech pada acara Seminar Virtual Nasional 'Generasi Cerdas Berkarakter, Indonesia Maju Bermartabat, Agus mengatakan pendidikan merupakan rekayasa sosial yang bertujuan membentuk karakter.
Menurut dia, pendidikan tidak sekedar membuat anak didik cerdik dan pandai, namun harus berkarakter dan berbudaya. Berkarakter, lanjutnya, artinya memiliki akhlak yang baik.
Baca juga: Kemenko PMK Menerima 150 Mahasiswa Program TELADAN Tanoto Foundation
Menyitir pandangan dari Imam Ghazali, maka akhlak atau karakter merupakan tingkah laku yang melekat pada diri seseorang yang dapat memicu perbuatan tanpa memperhatikan pikiran terlebih dahulu.
Hal ini dapat dilakukan melalui pembiasaan sehari-hari baik dirumah, di sekolah maupun di masyarakat.
Dengan demikian, pendidikan karakter harus dimulai sejak dini melalui pembiasaan sepanjang waktu dalam kehidupan sehari-hari dan keteladanan.
Baca juga: Kemenag Alokasikan Dana Bantuan Pemulihan Ekonomi Sektor Pendidikan Agama
"Guru adalah yang paling berperan dalam pembentukan karakter, karena adalah seseorang yang digugu dan ditiru dan menjadi teladan bagi anak didik. Guru harus dimaknai sebagai guru dalam pendidikan formal, nonformal dan informal," katanya.
Artinya setiap kita adalah guru bagi lingkungan terkecil masing-masing serta menjadi contoh dan memberi keteladanan, sebelum diserahkan kepada guru di sekolah.
Dalam kesempatan itu, Agus menyampaikan beberapa kompetensi yang harus dikuasai oleh peserta didik dalam proses pendidikan yaitu knowledge, skills, attitude dan values.