ADVERTISEMENT

Cegah Terorisme dan Radikalisme pada Anak, Pendidikan Agama Harus Diberikan Sejak Usia Dini

Jumat, 11 Desember 2020 07:20 WIB

Share
Cegah Terorisme dan Radikalisme pada Anak, Pendidikan Agama Harus Diberikan Sejak Usia Dini

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

BOGOR – Fenomena tentang terorisme dan radikalisme saat ini sudah sangat memprihatinkan, kata wakil Rois Syariah PCNU Ustad Ahmad Ikhrom.

Tapi menurutnya, ini bukan hal baru. “Dari dulu fenomena ini sudah ada , bukan saja dari kelompok kiri tapi juga dari kelompok kanan . Zaman dulu itu HTI dan PKI ,sebagai umat Islam saya minta maaf belum  mampu memberikan  tauladan yang  baik,” kata Ustad Ahmad Ikhrom, Rabu (10/12/2020).

Umat Islam, lanjutnya,  sudah di claim Allah umat yang  baik dan menjadi tauladan yang baik pula. Karena Islam itu Agama Rahmatan Lil alamin.

Baca juga: Mahfud MD: Pandemi Tak Kurangi Ancaman Radikalisme dan Terorisme

"Seharusnya literasi dan edukasi terorisme dan radikalisme itu dimulai dari usia dini, dikenalkan dari keluarga terlebih dahulu dengan menanamkan pendidikan Agama di usia dini . Jangan  sampai kita salah memahami keagamaan,” tuturnya.

Seperti persoalan yang baru saja terjadi yang pada laskar FPI kemarin, lanjutnya, biar lah itu menjadi tanggung jawab pihak kepolisian dan kita sama-sama mendoakan kepada 6 laskar FPI yang tewas di ampuni oleh Allah SWT dan di berikan tempat yang terbaik di sisi-Nya .

"Kita hidup di negara yang  damai bahkan Islam masuk pertama di Indonesia dengan  cara damai ,bukan dengan perang,seperti  para wali songo yang menyebarkan Agama Islam melalui pendekatan emosional yang sangat santun .Kita semua sama di mata Allah yang membedakan hanyalah ketaqwaan," sambung nya 

Baca juga: DPR: Masyarakat Mendukung Pelibatan TNI Tangani Terorisme

Ia menilai, Badan Nasional Penanggulangan Teroris (BNPT) itu lebih banyak menangani  orang yang sudah  terpapar terorisme dan Radikalisme. Seharusnya, penanganan yang baik adalah sebelum  terpapar .

Menurutnya, pemerintah harus lebih  serius lagi menghadapi masalah pendidikan keagaman, sosialisme juga edukasi terkait soal terorisme itu sendiri.

Halaman

ADVERTISEMENT

Reporter: Tri Haryanti
Editor: Tri Haryanti
Sumber: -

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Komentar
limit 500 karakter
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
0 Komentar

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT