MenkopUKM Sebut Masjid Berpotensi Jadi Wadah Pengembangan Ekonomi Syariah

Kamis 10 Des 2020, 06:50 WIB
MenkopUKM Teten Masduki. (ist)

MenkopUKM Teten Masduki. (ist)

JAKARTA – Sebanyak 800 ribu Masjid berada di Indonesia terhitung menjadi yang terbanyak didunia, maka potensi ekonomi umat Islam sangatlah besar. Dan tempat ibadah masjid dapat menjadi fokus utama implementasi pengembangan ekonomi syariah.

Hal tersebut diungkapkan Menteri Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (MenkopUKM) Teten Masduki, pada acara Webinar Badan Pengelola Masjid Istiqlal bertema ‘Penguatan Digitalisasi Ekosistem Berbasis Masjid’, Jakarta, Selasa (08/12/2020) kemarin.

"Sebagaimana kita ketahui bersama, Indonesia adalah negara dengan penduduk muslim terbesar di dunia, atau sekitar 13% dari seluruh populasi muslim di dunia," ucap Teten di Jakarta.

Baca juga: Dosen UI Bocorkan Kunci UMKM Bertahan di Tengah Pandemi

Dalam catatan Teten, setidaknya, terdapat potensi Zakat dan infak sebesar Rp233 triliun pertahun (Baznas). Begitu pun dengan wakaf baik tanah mencapai luas 435.944 hektar (Badan Wakaf Indonesia), maupun wakaf uang senilai Rp217 triliun pertahun (Kemenkeu).

"Trennya terus meningkat, dan pertumbuhan pengumpulan zakat-infak saja dapat mencapai 20-25% pertahun," katanya.

Ditambah lagi, data Puskas Baznas RI yang menunjukan bahwa 55% muzakki sudah menunaikan zakat, dan paling banyak menunaikannya di masjid (37%). Sedangkan 44% muzakki yang belum tunaikan zakat.Dalam hal ini, menurut Teten, masjid dapat berperan sebagai alternatif pembiayaan syariah dengan menerima dan mengelola dana ZIZWAF dari umat.

"Disinilah peran masjid untuk melakukan edukasi ZISWAF kepada masyarakat," imbuh MenkopUKM.

Diantaranya penguatan modal kerja dan investasi melalui pembiayaan syariah dari LPDB- KUMKM, dengan sistem bagi hasil syariah 30:70. Sejak tahun 2008 hingga 2020, telah tersalurkan melalui pola pembiayaan syariah sejumlah Rp2,34 triliun. Begitu juga dengan pengembangan BMT, berdasarkan data Online Data Sistem (ODS) Kementerian KUKM, per 30 Juni 2020 BMT sejumlah 4.115 unit, meningkat sebesar 51.34% dari tahun 2017 sebanyak 2.719 unit. (adj/tha)

Berita Terkait
News Update