ADVERTISEMENT

Ditinggal Suami Jadi TKI Malah Tewas Diracun PIL

Selasa, 8 Desember 2020 07:30 WIB

Share
Ditinggal Suami Jadi TKI Malah Tewas Diracun PIL

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

APES banget nasib Ny. Fahriani (30), dari NTB ini. Ditinggal suami jadi TKI di Malaysia, dia  benar-benar merasa kesepian, sehingga berani selingkuh dengan Fadli (38), tetangga sendiri. Tapi ketika terjadi konflik dengan PIL, penyelesaiannya justru Fahriani tewas  diracun. Empat bulan kemudian baru terungkap.

Pepatah “lebih baik hujan batu di negeri sendiri ketimbang hujan emas di negeri orang” tak berlaku bagi para TKI kita. Jika mengikuti pola pikir demikian, resikonya bakal kehujanan beneran karena tak punya rumah untuk berteduh. Maka program Menaker Sudomo di tahun 1983, laku keras. Kita ekspor pembantu ke luar negeri. Ekonomi rakyat menggeliat, meski banyak efek maksiat gara-gara urusan syahwat. Dan ini terus terjadi hingga sekarang.

Korban terakhir mungkin Ny. Fahriani warga Pangembur, Lombok Tengah (NTB). Dia tak mampu menahan syahwatnya ketika suaminya, Suhaimi (35), pergi ke luar negeri untuk menjadi TKI. Kemudian dimanfaatkan oleh tetangganya si Fadli, yang rupanya mampu menjawab rasa sepinya Ny. Fahriani. Hanya saja ini Suaimi ini salah perhitungan, maunya mengejar kenikmatan syahwati tapi malah mati. Diracun pula.

Setahun yang lalu Suhaimi pergi jadi TKI untuk mengubah nasib keluarganya. Jika di kampung terus, lahan mencari rejeki semakin sempit. Maka ketika ada tawaran jadi TKI ke Malaysia dia mendaftar. Resikonya paling tidak 2 tahun harus pisah keluarga. Jika ekonominya belum bangit masa kontrak bisa diperpanjang lagi.

Alhamdulilah, beberapa bulan jadi TKI di Malaysia, setiap bulan Suhaimi bisa kirim uang ke kampung halaman, stabilitas ekonomi mulai terasakan. Urusan sandang, pangan dan papan tercukupi. Tapi itu kan sekedar nafkah lahir. Sedangkan nafkah batin yang sama sekali nihil tanpa kegiatan. Habis mau bikin kegiatan apa, wong suami jadi TKI. Maka Ny. Fahriani harus banyak sabar dan berpuasa.

Adalah Fadli tetangga korban yang selama ini diam-diam punya penyakit subita alias suka bini tetangga. Kondisi kesendirian Fahriani dianggap sebagai peluang untuk intervensi. Dia menilai sekarang ini ibarat kata “wastra lungsed ing sampiran” kata orang Jawa, alias barang bagus dianggurkan. “Saya kalau diminta juga mau ngisi  kok”, lagak Fadli seperti guru SMP melihat kelas sebelah kosong karena gurunya berhalangan.

Yakin dengan prediksinya, dia mencoba mendekati perempuan tetangga itu. Sekian kali kunjungan ternyata prediksinya tidak  meleset, presis prediksi lembaga survei menjelang Pilkada. Buktinya ketika Fadli mulai senggal-senggol tak ditolaknya. Maka serbuan yang utama dilangsungkan, dan akhirnya Ny. Suhaimi ini bertekuk-lutut pada ujung nafsu Fadli.

Sekian lama menjadi WIL Fadli, kemudian terjadi konflik horizontal antara keduanya. Apa pemicu konflik tersebut, polisi masih menyelidiki. Yang jelas Fadli sampai pada kesimpulan bahwa Ny. Fahriani harus dilenyapkan dari muka bumi. Caranya adalah, istri Suhaimi ini diberi minuman yang sudah ditaburi apotas. Dikiranya obat, langsung ditenggak. Lima menit kemudian Fahriani klepeg-klepeg dan tewas.

Saking paniknya, jenasah Fahriani hanya dimasukkan ke lobang galian calon pondasi rumah orang diurug. Sejak itu Fahriani menghilang, tapi tak ada yang curiga bahwa almarhumah jadi korban pembunuhan. Fadli sendiri ditanya tetangga juga berlagak pilon dan setiap ditanya warga hanya angkat bahu.

Entah siapa yang lapor polisi, tahu-tahu polisi datang ke Desa Pangembur. Fadli yang dianggap lebih tahu tentang Fahriani diperiksa berjam-jam. Hasilnya, dia mengaku bahwa Fahriani telah dibunuhnya 4 bulan lalu. Dimakamkan di mana, disebutlah di galian pondasi tetangga. Begitu digali memang ditemukan Fahriani tinggal kerangka.

Halaman

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Komentar
limit 500 karakter
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
0 Komentar

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT