JAKARTA - Kasus baku tembak anggota Polda Metro Jaya dengan Laskar Khusus pengawal keluarga Habib Rizieq Shihab (HRS) yang mengakibatkan 6 orang Laskar tewas dan adanya dua senpi masih terus didalami pihak kepolisian.
Selain mengejar 4 orang yang kabur saat terjadi penyerangan, polisi juga mendalami 2 senjata api revolver yang disita dari 6 orang Laskar Khusus tersebut.
Keenam orang yang ditembak mati itu adalah Fais, Ambon, Andi, Reza, Lutfil, dan Kadhavi. Saat ini jenazahnya masih berada di RS Polri Kramajati untuk dilakukan visum.
Baca juga: Usman Hamid: Amnesty Desak Polisi Transparan Usut Kematian Enam Anggota FPI
Kadiv Humas Polri Irjen Argo Yuwono mengatakan, pihaknya masih mendalami dari mana asal senjata api tersebut didapatkan oleh 6 pelaku.
"Terkait kepemilikan senpi, dari mana, nanti akan diselidiki lebih lanjut. Kemudian 4 orang lagi masih proses pencarian. Mengapa menembak polisi, semua masih berproses," kata Argo, Senin (7/12/2020).
"Yang jelas warga sipil tak boleh membawa senpi apalagi mereka membawa samurai, celurit," sambungnya.
Baca juga: Bentrokan di Cikampek, Polisi Sita 2 Senpi hingga Samurai dari Laskar Simpatisan Rizieq
Dari peristiwa itu, polisi menyita 2 senjata api jenis Revolver, 2 Clurit, Samurai dan tongkat komando.
Seperti diberitakan baku tembak sempat terjadi ketika mobil polisi ditabrak dan diserang dengan tembakan dan senjata tajam. 6 orang laskar tewas dalam peristiwa tersebut.
Pada saat baku tembak itu, kaca bagian depan mobil petugas berlubang dan retak. Di dalam bagian laci mobil juga rusak, imbas tembakan yang sempat menembus hingga ke dalam mobil. (ilham/win)