Baca juga: Lupa Daratan
Sekali lagi semua orang itu butuh diajengi atau di-wongke (diorangkan). Artinya mereka butuh dianggap sebagai saudara, sebagai teman bukan sebagai musuh.
Di masa lalu ada ajang Porseni (Pekan Olahraga dan seni) antar kampung, kecamatan dan seterusnya (dst). Sekarang sudah tidak ada lagi. Bahkan acara PON juga tidak ada lagi karena mungkin masih pandemi Covid. Dulu juga ada banyak karang taruna untuk menampung kegiatan generasi muda. Mudah-Mudahan organisasi kepemudaan seperti itu masih ada dan berkegiatan.
Jadi, keindonesiaan itu harus dirajut melalui berbagai pendekatan baik kepolisian, kemiliteran dan terutama kegiatan kebudayaan. ***
(Profesor DR Amir Santoso, Guru Besar FISIP UI dan Rektor Universitas Jayabaya)