ANEH juga kelakuan Miranti (27), dari Tarakan Barat Kalimantan Utara ini. Suami sendiri, Heru (35), seorang anggota polisi (Polri). Tapi kenapa kok masih juga punya PIL polisi juga. Itu kan jeruk makan jeruk! Tapi karena Heru sudah kuwalahan urus bininya, akhirnya diserahkan ke polisi yang teman-temannya juga.
Ada orang uang punya hobi kolektor barang, misalnya sepeda motor, mobil, jam tangan, atau sepeda antik. Hobi demikian pastilah orang banyak uang nganggur, yang sudah berkecukupan dalam sehari-hari. Jika keuangan minim sok gaya pengin koleksi ini itu, itu namanya nafsu besar tenaga kurang.
Tapi di Tarakan Barat Kaltara, Ny. Miranti yang profesinya jadi pedagang bawang, punya kelakuan aneh. Dia bukan koleksi jam tangan atau sepeda antik, tapi justru koleksi polisi. Bagaimana tidak? Suami sendiri, Heru sudah merupakan anggota polisi yang bertugas di Polres Tarakan. Tapi di saat bersamaan dia juga punya PIL seorang anggota polisi juga. Tak jelas apa pangkatnya, mungkin lebih tinggi dari suami atau atau di bawahnya.
Biasanya orang punya PIL atau WIL sudah jenuh dengan pasangannya. Tapi jika punya PIL satu profesi sebagaimana Miranti, kan sama saja jeruk makan jeruk. Atau mungkin juga, meski sesama polisi tak sepakterjangnya di ranjang tidak sama, sehingga Miranti ingin paradigma baru.
Anehnya, PIL Miranti ini tak mau keluar modal. Ketika koalisi ini dilanjutkan dengan eksekusi, tak digelar di sebuah hotel baik kelas melati maupun berbintang. Pelepasan syahwat itu dilakukan secara murah meriah, yakni di ruko tempat Miranti berjualan bawang. Apakah tidak terganggu dengan sengatan bau bawang yang tajam itu? Namanya orang baru dilanda nafsu, yang begituan tak terasa lagi.
Awalnya Heru tak tahu permainan istrinya. Dikiranya di ruko Kompleks Gusher Karangrejo, sang istri melulu berjualan bawang. Ternyata dia menjajakan asetnya juga untuk oknum polisi yang jadi gendakannya.Dia baru tahu ketika ada tetangga yang menginformasikan kelakuan istrinya. Data itu begitu lengkap, jam berapa oknum polisi itu datang mengencani Miranti, semua ada secara lengkap.
Tentu saja Heru kaget sekali, kok sampai sebegitunya istri mengkhianati perkawinannya? Tapi dia tak langsung klarifikasi pada istri. Sebagai polisi dia tahu persis bahwa yang namanya maling takkan mengaku serta merta. Harus pakai teknik khusus untuk membuka mulutnya. Oleh katenanya Heru tak mungkin menanyakan langsung, pasti mengelaklah.
Beberapa hari lalu diam-diam dia mendatangi ruko istrinya, sesuatu hal yang jarang dilakukan. Karena kesibukannya sebagai bayangkara negara, dia sampai tak tahu persis liku-liku ruangan tempat bini buka usaha. Maka ketika tiba di ruko Gusher, dia minya tolong Satpam untuk mengantar ke ruko dimaksud. Ternyata sedang tutup, padahal diyakini Miranti ada di dalam. Satpam yang menguasai medan mencona masuk lewat pintu belakang bersama Heru.
Ternyata betul. Di dalam ditemukan Miranti sedang bermesraan dengan oknum polisi yang ternyata juga dikenal oleh Heru. Dia adalah Wily, satu lighting di bawahnya. Tentu sama-sama kaget. Tapi untung Heru masih bisa menguasai emosinya. Meski marah masih bisa meredamnya. Dia panggil rekannya yang lain untuk menindaklanjuti. Tapi Heru sangat berharap Wily rekannya itu diberi sanksi hukuman yang setimpal.
Jika Heru sumbu pendek, lelaki yang “tembak” bininya pasti ditembak ganti. (JPNN/Gunarso TS)