JAKARTA - Menjelang akhir tahun 2020, Presiden Jokowi melepas kegiatan ekspor Indonesia ke pasar global. Ekspor tersebut berasal dari produk 79 perusahaan kategori non Usaha Kecil dan Menengah (UKM) dan 54 UKM.
Nilai ekspor tersebut mencapai 1,63 miliar dolar AS, atau sekitar Rp23,75 triliun. Pelepasan kegiatan ekspor secara resmi dilakukan Jokowi dari Istana Kepresidenan Bogor, Kamis sore (4/12).
Hadir dalam acara tersebut, Menteri Perdagangan Agus Suparmanto, Menteri Sekretaris Negara Pratikno dan para menteri lainnya. Selain itu, hadir pula para kepala daerah, di antaranya, Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa.
Baca juga: Ekspor ke AS Naik 37%, Kinerja IKM Perhiasan Semakin Kinclong
Dalam sambutannya, Jokowi menjelaskan bahwa salah satu kunci untuk memperbaiki perekonomian adalah dengan meningkatkan ekspor.
"Ekspor adalah bukan hanya untuk membantu pelaku usaha dan menciptakan lapangan kerja, tapi juga menghasilkan devisa dan mengurangi defisit anggaran berjalan," terang Jokowi.
Kepala Negara menegaskan, di tengah situasi pandemi dan perekonomian global yang sedang lesuh pada saat ini berdampak pada pasar ekspor yang pasti menurun.
"Namun kita tidak boleh menyerah, kita harus melihat lebih jeli, dalam melihat peluang pasar ekspor yang masih terbuka lebar di negara - negara yang juga sedang mengalami pandemi," tandas mantan gubernur DKI Jakarta.
Sedangkan Mendag Agus Suparmanto menegaskan ekspor kali ini berasal dari 79 perusahaan kategori non UKM dan 54 kategori UKM dengan nilai
nilai ekspor tersebut mencapai 1,63 miliar dolar AS, atau sekitar 23,75 triliun. (johara/tha)