JAKARTA - Wakapolres Jakarta Utara, AKBP Nasriadi mengatakan, penggusuran puluhan rumah warga untuk proyek pembangunan jalan tol Cibitung - Cilincing sempat diwarnai penolakan.
Beruntung aksi penolakan warga di RT 10 RW 11 Kampung Sawah, Kelurahan Semper Timur, Kecamatan Cilincing, Jakarta Utara bisa segera berjalan kondusif. Dirinya menyampaikan, polisi bersama TNI dan Satpol PP berhasil meyakinkan warga agar tempat tinggalnya bisa dibongkar.
"Hari ini kami dari Polres Jakarta Utara di-back up sama Dandim Jakarta Utara dan Kasatpol PP melakukan penggusuran rumah warga Kampung Sawah. Pertama ada penolakan," kata Nasriadi, saat ditemui di lokasi, Kamis (3/12/2020).
"Tetapi setelah kita bersama sama lakukan perlawanan, kita bisa atasi dengan baik berkordinasi dengan warga, sehingga warga mau rumahnya di bongkar," sambungnya.
Baca juga: Peringati Dua Tahun Penggusuran Kampung Akuarium, Anies; Tidak Boleh Terjadi Lagi
Diketahui, warga kampung Sawah menuntut uang ganti untung atas tanah yang puluhan tahun mereka tinggali. Saat ini warga hanya menerima uang untuk ganti untung bangunan saja.
"Dan perusahaan pemerintah sudah membayar yaitu hanya berupa bangunan, karena mereka menuntut hak tanah. Tetapi tanah tersebut bukan hak mereka," ujar Nasriadi.
"Dan mereka hanya sebagai penggarap dan ada orang memiliki tanah tersebut, sehingga tidak ada tumpang tindih masalah tanah," tambahnya.
Nasriadi menyebut, sedikitnya ada 250 personel yang diturunkan terdiri dari gabungan TNI, Polri dan Satpol PP untuk mengamankan proses penggusuran.
Baca juga: Badut Hibur Anak-anak Korban Penggusuran Proyek Tol JORR
Sedangkan, Ketua RW 11 Abu Bakar mengatakan, saat ini warga hanya menerima uang ganti untung bangunan saja. Ia menuntut kepada pemerintah sekaligus mengganti uang tanahnya.