TERLALU. Itu kata paling tepat jika masih ada yang ragu terhadap "ganasnya" virus corona.
Jika dikatakan virus corono antara ada dan tiada, itu dimaksudkan bahwa kita tidak tahu persis virus sekarang ada di mana.
Boleh jadi nempel di muka kita, hidung, tangan, mulut, rambut kita, tetapi kita tidak bisa merasakannya.
Yang pasti Covid -19 itu nyata adanya, bukan rekayasa.
Gubernur Anies Baswedan mengingatkan kepada kita semua bahwa Covid ini masih ada dan bisa menghampiri siapa saja. Itu disampaikan setelah hasil swab test, Anies positif.
Maknanya semua orang bisa terkena virus corona. Covid tidak pilih - pilih. Korbannya bisa rakyat jelata, gedongan, ningrat, aparat dan pejabat.
Tidak pilih - pilih tempat untuk transit, mulai kawasan pinggir jalan, perkantoran. Mulai dari kaki lima hingga balaikota dan istana.
Kita meyakini siapa pun dia pejabatnya, seorang menteri, gubernur, bupati dan walikota, tentu disiplin menjaga kesehatan, ketat menerapkan protokol
kesehatan. Apalagi ada tim medis yang selalu mendampingi.
Di sisi lain, seorang pejabat tentu padat kegiatan, sering berinteraksi dengan berbagai kalangan.
Cukup beralasan jika rutin melakukan swab test untuk mengidentifikasi diri.