Semangat Kolaborasi Pulihkan Kondisi Saat dan Pasca Pandemi

Rabu 02 Des 2020, 20:17 WIB
Logo KPC PEN. (ist)

Logo KPC PEN. (ist)

JAKARTA – Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan menggagas konsep City 4.0. Konsep ini diharapkan mampu mendorong ekosistem kolaborasi dalam paradigma kota kolaboratif.   

Dalam konsepnya pola interaksi dapat terbangun antara pemerintah dengan warga adalah kolaborasi, atau, gotong-royong.

Pemerintah menjadi kolaborator dan warga menjadi ko-kreator dalam program yang tertuang dalam Kolaborasi Sosial Berskala Besar (KSBB).

"Dengan konsep kolaborasi, pemerintah tak sekadar memberi ruang melainkan proaktif untuk mengajak warga, komunitas, dan elemen sipil terlibat menjadi ko-kreator dalam beragam inisiatif bersama. Solusi perkotaan menjadi sesuatu yang bersifat inklusif, tak lagi eksklusif, " terang Anies.

Baca juga: Kemnaker dan Kemendes Berkolaborasi Bangun 1.000 Sanitasi dan MCK di Desa

Konsep tersebut terimplementasi dalam di berbagai sektor. Terutama sektor kesehatan dan ekonomi.

Di mana Pemprov DKI Jakarta mempertemukan donatur dan penerima bantuan dan mengintegrasikan data kebutuhan bantuan dengan data spasial menggunakan Platform KSBB.

MUDAHKAN DONATUR

Deputi Gubernur Bidang Pengendalian Penduduk dan Permukiman DKI Jakarta, Suharti berharap melalui platform KSBB dapat memudahkan donatur mengetahui sasaran menggunakan data yang  dapat diakses publik.

Sehingga distribusi bantuan tidak tumpang tindih dan tercipta koneksi antara warga yang membantu dan yang dibantu. "Dengan platform itu, kita bisa membuat orang-orang yang akan membantu memilih sendiri. Jadi Pemerintah membuat platform, kita sebutkan di peta, masing-masing RT-RW ini berapa orang miskin yang perlu dibantu. Jadi, dengan begitu mereka tahu siapa yang dibantu, warganya juga tahu siapa yang membantu. Dengan begitu jadi ada koneksi dan ada hubungan sosial di antara mereka," jelas Suharti.

Baca juga: Wujudkan Kota Lestari, Dinas LH Dorong Kolaborasi Penurunan Emisi GRK

Adapun program KSBB dimulai dengan KSBB Pangan yang dibuka sejak 24 April 2020 dan masih terbuka hingga saat ini.

Kepala Biro Kerja Sama Daerah Setda Provinsi DKI Jakarta, Andhika Permata, menyampaikan penyaluran bantuan KSBB Pangan dapat dilakukan individu maupun kelompok,serta dapat disalurkan secara langsung maupun melalui mitra penyalur resmi (agregator).

RATUSAN KOLABORATOR

Berdasarkan data hingga 26 November 2020 Pokja KSBB mencatat terdapat total 222 kolaborator yang terdiri dari 35 Perorangan; 103 Lembaga Usaha; 18 Lembaga Pemerintah, Kementerian, dan setingkat Kementerian; 53 LSM/ OMS, Badan PBB, dan Universitas; serta 13 kolaborator dari Luar Negeri.

Selain itu, terdapat pula KSBB UMKM yang dilakukan untuk membantu para UMKM terdampak Covid-19 yang memerlukan bantuan untuk dapat kembali melakukan aktivitas usahanya.

Baca juga: PPI Dunia Kolaborasi dengan LIPI Tingkatkan Kualitas Penelitian

Bantuan yang diberikan berupa pelatihan (online/offline), sarana dan prasarana, dan permodalan.

KSBB UMKM menyasar UMKM binaan Jakpreneur untuk menjamin validitas dan sinkronisasi dalam program pembinaan Jakpreneur.

Kemudian terdapat KSBB Pendidikan yang baru saja diluncurkan secara virtual oleh Gubernur Anies pada Kamis (26/11/2020).

Program ini bertujuan untuk membantu peserta didik dan pendidik yang memiliki keterbatasan gawai dalam menjalankan kegiatan Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) di masa pandemi.

Paket bantuan berupa smartphone atau tablet untuk peserta didik, dan komputer maupun laptop untuk pendidik.

Hingga 26 November 2020  jumlah gawai yang terkumpul dari calon kolaborator dan siap didistribusikan sejumlah 1.208 gawai.

Baca juga: Berkolaborasi dengan UMKM, WarNU Kembangkan Ekonomi Masyarakat

Peserta didik penerima gawai juga akan mendapatkan “Kartu Internet Belajar Jakarta,” berupa kartu perdana berisi kuota internet untuk melengkapi gawai agar langsung dapat digunakan.

Selain itu, terdapat pula fitur JakWIFI sehingga penerima gawai bisa langsung melakukan install aplikasi JAKI untuk dapat mendukung proses belajar menggunakan jaringan internet secara gratis.

Lalu terdapat pula KSBB Penataan Permukiman yang berfokus pada penyediaan sarana dan prasarana pada RW-RW tertentu di DKI Jakarta yang kebutuhannya telah tercatat pada program Community Action Plan 2019.

Melalui program ini para kolaborator dapat memastikan bentuk bantuan yang akan diberikan baik untuk penghijauan, sanitasi, dan sarana di RW yang akan dibantu agar tepat sasaran dan sesuai dengan kebutuhan masyarakat. 

Sementara itu, KSBB Persampahan dan KSBB Tenaga Kerja masih dalam pembahasan dan saat ini Pemprov DKI Jakarta sedang dalam proses diskusi dengan beberapa sektor yang berpotensi dapat berkolaborasi. Segala informasi terkait berbagai program KSBB tersebut dapat diakses melalui situs http://corona.jakarta.go.id/kolaborasi.

TENTANG KPCPEN

Sekedar diketahui pertimbangan bahwa penanganan Coronavirus Disease 2019 (Covid-19) dan pemulihan perekonomian nasional harus dilakukan dalam satu kesatuan kebijakan strategis yang terintegrasi dan tidak dapat terpisah, Presiden Joko Widodo menetapkan Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 82 Tahun 2020 tentang Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPCPEN) yang ditandatangani pada 20 Juli 2020.

Prioritas KPCPEN secara berurutan adalah INDONESIA SEHAT (Prioritas rakyat aman dari Covid-19 dan reformasi layanan kesehatan), INDONESIA BEKERJA (Prioritas pemberdayaan dan percepatan penyerapan tenaga kerja), INDONESIA TUMBUH (Prioritas pemulihan dan transformasi ekonomi nasional). (ruh)

Berita Terkait

News Update