Kasus Aktif Covid-19 Indonesia 13,2% Lebih Rendah Dari Rata-rata Dunia 28,5%

Rabu 02 Des 2020, 12:35 WIB
Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Prof Wiku Adisasmito. (ist)

Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Prof Wiku Adisasmito. (ist)

JAKARTA - Jumlah kasus aktif di Indonesia per 1 Desember berada di angka 72.015 kasus atau 13,2%. Angka ini masih lebih rendah dari rata-rata kasus dunia yakni sebesar 28,5%.

"Sedangkan penambahan kasus positif sebanyak 5.092 kasus. Jumlah kasus sembuh sebanyak 454.879 atau 83,6% dibandingkan rata-rata dunia 69,14%. Untuk jumlah pasien meninggal 17.081 kasus atau 3,1% dibandingkan rata-rata dunia 2,32%," terang Juru Bicara Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Prof Wiku Adisasmito.

Itu disampaikan Wiku dalam keterangannya Selasa (1/12 /2020) tentang perkembangan penanganan Covid-19 di Graha BNPB sebagaimana disiarkan kanal YouTube Sekretariat Presiden.

Baca juga: Satgas Covid-19: Lacak Kontak adalah Kerja Kemanusiaan, Jangan Ditolak

Namun demikian Wiku menyayangkan, perkembangan penanganan kasus positif Covid-19 pekan ini, terjadi kenaikan kasus cukup besar, yaitu 19,8% dibandingkan pekan sebelumnya. "Dari 30.555 di Minggu lalu, menjadi 36.600 pada minggu ini," jelasnya.

Wiku menjelaskan, meskipun pekan ini terjadi keseimbangan jumlah provinsi yang mengalami kenaikan kasus sebanyak 17 provinsi, dan 17 provinsi mengalami penurunan kasus.

Namun dalam 5 besar provinsi dengan kenaikan kasus tertinggi pekan ini berada di Jawa Tengah naik 3.680, dari 3.937 menjadi 7.617. Kedua, Banten naik 519, dari 645 menjadi 1.164. Ketiga, Jawa Timur naik 412, dari 2.392 menjadi 2.804. Keempat, Lampung naik 307, dari 344 menjadi 651. Dan kelima, Kepulauan Riau naik 298, dari 205 menjadi 503.

Baca juga: Satgas: Perkembangan Kasus Aktif Covid-19 di Indonesia Makin Baik

Dari kelima provinsi teratas itu, yang mendapat sorotan pekan ini ialah Jawa Timur karena masih bertahan dalam lima besar dalam dua pekan terakhir.

Jawa Tengah pekan ini kembali masuk 5 teratas, padahal pekan lalu sudah keluar dari lima besar. Lalu muncul satu provinsi masuk lima besar yaitu Kepulauan Riau yang sebelumnya belum pernah masuk jajaran provinsi dengan kenaikan kasus tertinggi.

Satgas kata Wiku, telah berkoordinasi dengan provinsi-provinsi tersebut untuk mengoptimalkan upaya 3T yaitu testing (pemeriksaan), tracing (pelacakan) dan treatment (perawatan).

Baca juga: Cegah Covid-19, Satgas Tak Bosan Ingatkan Masyarakat Hindari Kerumunan

Agar menekan laju penularan di lingkungan keluarga dan komunitas. Dan upaya yang ditingkatkan ialah isolasi mandiri secara terpusat seperti di hotel.

"Hal ini akan direalisasikan sesegera mungkin dalam rangka menjaga jangan sampai terjadi penularan di tingkat keluarga," ujarnya. Untuk Pemerintah daerah diminta melakukan evaluasi secara menyeluruh terkait implementasi protokol kesehatan," ungkapnya. (johara/tha)

Berita Terkait
News Update