Ia menyampaikan cold room tersebut menyimpan vaksin pada suhu terjaga, berkisar 2 derajat sampai dengan 8 derajat celsius untuk vaksin sensitif beku (tidak boleh beku).
Lalu, untuk penyimpanan vaksin yang sensitif panas, dijaga pada suhu minus, yaitu berkisar antara -15 derajat hingga -25 derajat.
Selanjutnya secara bertahap akan dikirim ke tingkat kabupaten, dan terus didistribusikan ke hingga ke rumah sakit hingga puskesmas.
Baca juga: Vaksinasi Covid-19, Bupati Bekasi Pastikan Seluruh Tenaga Medis Siap
Untuk menjamin kualitas vaksin saat pendistribusian, Jane menambahkan bahwa vaksin yang dikeluarkan dari lemari es vaksin, akan dibawa menggunakan tempat sementara yang disebut vaccine cariin.
"Yaitu alat untuk mengirim atau membawa vaksin dari puskesmas ke posyandu atau tempat pelayanan imunisasi lainnya. Alat ini, dapat mempertahankan suhu yang dibutuhkan vaksin saat dalam perjalanan. Itu (tempat sementara) ada seperti box-box. Lemari es vaksin, tidak sama dengan lemari es makanan yang biasa," imbuhnya. (johara/tri)