ADVERTISEMENT

Politisi Golkar: Pinjaman PEN Daerah Stimulus Pemulihan Ekonomi

Selasa, 1 Desember 2020 15:35 WIB

Share
Politisi Golkar: Pinjaman PEN Daerah Stimulus Pemulihan Ekonomi

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

JAKARTA - Anggota Komisi XI DPR RI Fraksi Partai Golkar Puteri Anetta Komarudin menilai, pinjaman Program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) daerah berperan sebagai instrumen pendukung dalam mendorong akselerasi pemulihan ekonomi di daerah.

Menurutnya, pemerintah daerah dihadapkan dengan persoalan Pendapatan Asli Daerah (PAD) yang terkontraksi akibat melemahnya aktivitas ekonomi.

Disamping itu, pendapatan dana transfer dari pemerintah pusat juga mengalami penyesuaian seiring kebijakan refocusing dan realokasi anggaran untuk penanganan pandemi.

"Karenanya, diperlukan dukungan fiskal tambahan untuk memastikan agenda pembangunan daerah terus berlangsung, salah satunya melalui pinjaman PEN daerah," kata Puteri, Selasa (1/12/2020).

Baca juga: DPR Dorong Pertumbuhan Ekonomi Nasional Melalui Kontribusi BUMN

Puteri menegaskan, pentingnya penetapan sektor prioritas dalam skema pinjaman PEN daerah. "Kegiatan yang mendapatkan alokasi pinjaman PEN daerah ini harus dipastikan tujuannya untuk mendukung pemulihan ekonomi, khususnya di daerah," katanya.

Untuk itu, bebernya, diperlukan sektor-sektor prioritas yang mendukung tujuan tersebut disertai dengan standar analisis kelayakan yang sesuai untuk menilai potensi kegiatan dalam menggenjot perekonomian daerah.

"Hal ini agar dukungan pinjaman dapat dilaksanakan dengan lebih terukur dan tepat sasaran,” jelas Puteri.

Baca juga: Genjot Penerimaan Pendapatan, Bapenda DKI Beri Keringanan Pajak

Puteri mengimbau, agar pemerintah daerah mengoptimalkan belanja pemerintah daerah sehingga menjaga momentum pertumbuhan ekonomi daerah bahkan nasional. 

Halaman

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Komentar
limit 500 karakter
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
0 Komentar

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT