JAKARTA - Kepala BNPB Doni Monardo menyebutkan bahwa Sungai Ciliwung belum benar-benar mendapatkan perhatian khusus dan masih kurang optimal.
"Hal itu ditunjukkan dengan masih adanya sampah dalam jumlah yang banyak di sepanjang aliran Sungai Ciliwung," kata Doni.
Itu disampaikan Doni dalam kegiatan Tactical Floor Game (TGF) yang bertajuk "Penguatan Sinergitas Kementerian/Lembaga dan Pemerintah Daerah dalam Menghadapi Potensi Banjir Akibat Fenomena La Nina di Provinsi DKI Jakarta dan Sekitarnya" di Jakarta, Senin (30/11).
Baca juga: Sekolah Sungai Ciliwung Sabet Penghargaan Indonesia CSR Award 2020
Kegiatan tersebut dilaksanakan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB). Dihadiri Menko Marvest Luhut Binsar Pandjaitan, Menteri Sosial Juliari Batubara, Menteri PURR Basuki Hadimuldjono, Kepala BMKG Dwikorita Karnawati dan sejumlah pemangku kebijakan di DKI Jakarta dan Kabupaten/Kota penyangga lainnya.
Kegiatan tersebut difokuskan untuk memitigasi adanya potensi ancaman bencana banjir yang dapat dipicu oleh fenomena La Nina, khususnya untuk wilayah bantaran Sungai Ciliwung, baik di wilayah DKI Jakarta dan sekitarnya.
Sebagaimana diketahui bahwa Ibu Kota DKI Jakarta dilalui sungai-sungai besar seperti Ciliwung. Sungai yang berhulu di wilayah Kabupaten Bogor tersebut kerap kali meluap ketika musim penghujan dan menyebabkan banjir di sepanjang bantaran sungai.
Baca juga: Mendapat Bisikan Gaib, Wanita Ini Nekat Terjun ke Sungai Ciliwung
Doni mengatakan sampah dapat menyebabkan terjadinya banjir apabila terjadi hujan dengan intensitas yang tinggi. Di sisi lain, Sungai Ciliwung juga menjadi urat nadi kebutuhan air bersih dan dapat menyokong kegiatan yang memberikan manfaat lain bagi masyarakat.
"Namun apa yang kita rasakan hari ini, Ciliwung belum mendapatkan perhatian yang lebih optimal. Karena kita masih bisa melihat banyak sampah, kotoran dan khususnya pada saat curah hujan yang tinggi hampir pasti terjadi banjir," jelas Doni.
"Padahal kita semua tahu bahwa sungai ini menjadi urat nadi dalam kegiatan khususnya penyediaan air bersih dan kegiatan-kegiatan yang lainnya," imbuhnya.
Baca juga: Jelajah Sungai Ciliwung, Bima Arya Temukan Titik Pembuangan Limbah
Doni mengatakan bahwa kegiatan ini merupakan langkah yang sangat strategis dan menjadi penting, sebab Sungai Ciliwung dengan panjang aliran utama hampir 120 kilometer itu melewati kawasan DKI Jakarta yang menjadi Ibu Kota Negara.
"Adalah salah satu langkah yang sangat strategis, karena Sungai Ciliwung ini membelah ibu kota negara, pusat pemerintahan. Ciliwung juga melintasi beberapa kabupaten/kota dan Ciliwung menjadi salah satu sungai yang terkenal di Indonesia," kata Doni. (johara/win)