Patagonian Conure Indonesia, Tempat Pecinta ‘Burung Cerdas’

Minggu, 29 November 2020 16:18 WIB

Share
Patagonian Conure Indonesia, Tempat Pecinta ‘Burung Cerdas’

PATAGONIA Conure adalah burung jenis paruh bengkok yang berasal dari Amerika Latin. Habitat mereka berada di pegunungan tebing. Burung patagonian adalah salah satu burung cerdas, dengan ukuran medium, burung ini bisa dijinakkan dari alam liar. Kemudian dijadikan peliharaan manusia. Setelah tekun dilatih menjadi partner manusia sebagai burung penerbang atau free flight.

Di Indonesia tidak banyak pecinta burung memilikinya. Jenis burung tergolong mahal dan harus mengocek kantong lebih dalam untuk memilikinya. Bahkan seekor burung yang masih berusia sebulanan harganya di kisaran Rp17 jutaan.

Usia tiga bulan keatas bisa mencapai Rp28 juta per ekornya. Meski tergolong mahal, tapi bagi pecintanya bukan masalah. Burung free flight, tidak memiliki warna bulu yang menarik.

Burung ini cenderung berwarna hijau gelap bahkan teriakan suaranya cukup mengganggu telinga kita. Lantas bagaimana orang Indonesia ingin memeliharanya terutama pecinta jenis burung berparuh bengkok? Patagonian Conure selain memiliki kecerdasan juga mempunyai kelebihan diban dingkan de ngan burung paruh bengkok lainnya. Patagonian mampu menjalin hubungan yang sangat erat dengan pemiliknya.

Baca juga: Catat! Ini Pakan Sehat yang Direkomendasikan untuk Burung Kesayangan

Jangan heran bila burung Patagonian dilepas pemiliknya ke alam bebas, sekalipun di hutan belantara maka dia akan kembali lagi ke tuannya. “Kami menyebutnya burung cerdas,” ucap Imam Rasyidi, pecinta Patagonia.

Di keramaian atau di tempat sempit, seperti gang kecil sekalipun burung Patagonian mampu mengenali sosok tuannya lewat suara si empunya. Di negeri ini, pecinta burung berparuh bengkok tersebut sebagian tergabung dalam Patagonian Conure Parrot Free Flight Indonesia.

Disingkat Patagonian Conure Indonesia. Mereka tersebar di pelosok tanah air sekitar 1.000 orang dan ke rap bertukar seputar burung ini lewat online. Sedangkan yang kerap bertatap muka alias kopi darat tergabung dalam Laskar Patagonia bermarkas di Kota Bekasi yang beranggotakan sekitar 60 orang diketuai Imam Rasyidi Rasyid. Komunitas tersebut dibentuk sekitar tahun 2017. (yahya/iw)