ADVERTISEMENT

Kelola Lahan Gambut, BNPB Imbau Warga Riau Tidak Membakar Hutan

Sabtu, 28 November 2020 13:55 WIB

Share
Kelola Lahan Gambut, BNPB Imbau Warga Riau Tidak Membakar Hutan

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

JAKARTA - Masih ingat kebakaran hutan yang terjadi di Riau di tahun 2019, ketika itu  hutan dan lahan seluas 90.550 hektare habis terbakar. 

Agar peristiwa tersebut tidak terulang lagi, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mengimbau warga Riau dalam mengelola lahan gambut dengan tidak membakar hutan. 

BNPB berkolaborasi dengan Badan Restorasi Gambut (BRG) mengedukasi masyarakat tentang pentingnya mengolah lahan gambut secara baik dan benar tanpa melakukan pembakaran lahan, sehingga dapat mengurangi bencana kebakaran hutan dan lahan (Karhutla).

Radito Pramono selaku Kepala Sub Direktorat Mitigasi Struktural BNPB mengatakan, Karhutla adalah bencana yang sering terjadi di Indonesia, tapi bencana karhutla dapat diantisipasi dengan cara melakukan langkah-langkah pencegahan sebelum munculnya api.

Baca juga: Wamen LHK Janjikan Perbaikan Lahan Gambut Melalui Paludikultur

"Bencana karhutla bisa diantisipasi. Jika sebelumnya paradigma bencana dari rlesponsif atau ketika terjadi bencana baru dilakukan tindakan, sekarang mulai berubah menjadi tindakan preventif yaitu mencegah terjadinya bencana dalam hal bencana karhutla dilakukan pencegahan dengan mengedukasi masyarakat agar tidak membuka lahan dengan cara membakar," kata Radito dalam keterangan tertulis yang diterima Sabtu (28/11). 

"Pada tahun 2020 ini bencana karhutla cenderung menurun dibandingkan dengan tahun 2019. Namun kegiatan mitigasi partisipatif karhutla tetap dilaksanakan, karena selain mencegah terjadinya karhutla, kegiatan ini dapat menjadi alternatif meningkatkan perekonomian masyarakat tanpa harus merusak lingkungan, " tutur Radito saat membuka Sekolah Lapang : Mitigasi Partisipatif Karhutla di Kabupaten Pelalawan, Riau. 

Dia menambahkan meskipun karhutla hampir terjadi setiap tahun, tahun ini trendnya mengalami penurunan yang hanya seluas 15.442 hektar, tetapi tetap perlu melakukan pencegahan dengan tujuan kedepannya tidak terjadi lagi membuka lahan dengan cara dibakar, selain itu akan diajarkan untuk menanam tanaman yang juga memiliki nilai ekonomis tinggi bagi masyarakat Pelalawan. 

Kemudian Ia mengajak masyarakat untuk turut berperan aktif guna mengurangi karhutla dengan tidak membuka lahan dengan membakar dan melaporkan jika ada oknum masyarakat yang membakar lahan.

Baca juga: Diduga akibat Puntung Rokok, Polda Lampung Selidiki Kebakaran 100 Hektar Lahan Gambut

Halaman

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Komentar
limit 500 karakter
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
0 Komentar

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT