Cium Kaki Suami Berkali-kali Pasca PIL-nya Tewas Ditusuk

Sabtu, 28 November 2020 07:30 WIB

Share
Cium Kaki Suami Berkali-kali Pasca PIL-nya Tewas Ditusuk

SEBETULNYA, Anwari, 43, orangnya pemaaf. Meski istrinya, Hayati (36), dipacari Johan (34),
selama berbulan-bulan, dia hanya menegur dan minta dihentikan. Tapi PIL istrinya ini
nekad. Anwari pun kalap, Johan tewas ditusuknya di tempat karaoke, dan sang istri
ampun-ampun cium kaki suami berulangkali.

Karaoke tempat hiburan malam sering menimbulkan keributan. Penyebabnya
macam-macam, bisa rebutan cewek, bisa karena mabok. Maka jika RUU Minol
(Minuman Beralkohol) berhasil dijadikan undang-undang, kemungkinan orang di tempat
karaokean minumnya diganti wedang jahe atau es kelapa muda. Biarlah disebut kayak di
Ancol saja, tapi kana aman dan tidak melanggar UU.

Contoh paling baru adalah nasib Johan warga Wonosari, Prabumulih (Sumsel).
Dia mati ditusuk orang di tempat karaokean Prabumulih Utara. Masalahnya ya itu tadi,
dia bawa-bawa bini orang ke tempat karaokean. Suaminya, Anwari, tidak terima.
Dibilangin tetap nekad, maka lehernya ditusuk jussss……matilah Johan di tempat
hiburan malam.

Agaknya Johan memang lelaki petualang. Kerjanya kelayapan di tempat hiburan
malam, nyanyi-nyanyi di karaokean sambil minum bir. Rasanya endah betul, apa lagi
ditemani cewek cantik, Hayati. Nyanyi-nyanyi bareng di ruangan yang remang-remang,
rasanya dunia hanya milik berdua. Pengunjung yang lain anggap saja ngontrak!

Tapi Hayati yang diajak itu bukanlah istrinya, melainkan serobotan dari luar,yakni istri Anwari warga kota yang sama. Biasanya habis karaokean lalu kulineran di
tenda-tenda pinggir jalan. Mereka makan seafood, semisal udang goreng yang gede-gede.
Tapi bukan kelas lobster yang rasa menteri KKP.

 Mereka asyik makan, tapi Anwari suami Hayati yang makan hati di rumah.
Berdasarkan GPS yang dipasang sembunyi-sembunyi di sepeda motor Hayati, suami tahu
saja ke mana istri kelayapan malam itu. Ternyata berulang kali karaokean di Jl. Jendral
Sudirman.

Maka sekali waktu disusulnya ke sana. Inalloha ma’a shobirin, begitu kata sebuah
hadits. Karena itulah ketika ketemu Johan, hanya ditegurnya baik-baik. “Mas, tolong
jangan lagi ganggu isrtri saya ya.” Yang ditegur hanya bilang ya ya doang. Hayati pun
diajak pulang, sampai di rumah diomeli habis-habisan.

Tapi ternyata Hayati tidak kapok, sama juga dengan Johan yang sudah dapat
peringatan keras dari Anwari. Mereka diam-diam terus kelayapan di tempat malam.
Lama-lama Anwari jengkel juga. Ini orang kok susah dibilangi. Sudah melanggar prokes,
berani bawa-bawa bini orang pula. “Lama-lama gua matiin juga itu orang.” Ancam
Anwari kesal.

Dilihat dari GPS, ternyata kembali Hayati-Johan ke tempat karaokean
langganannya. Ke sanalah Anwari malam itu. Karena masuk tanpa cek in, dia ditegur

Satpam, tapi beralasan sekedar mau ngadem, di luar panas. Satpam pun mengizinkan.
Tapi ternyata, berapa menit kemudian tampak Anwari yang katanya mau ngadem itu
berkelahi dengan seorang lelaki, yang ternyata Johan.

Halaman
Komentar
limit 500 karakter
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
0 Komentar