ADVERTISEMENT

Balita Meninggal di Gendongan Ibunya Saat Mengemis di Bekasi

Sabtu, 28 November 2020 08:39 WIB

Share
Balita Meninggal di Gendongan Ibunya Saat Mengemis di Bekasi

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

BEKASI -  Seorang wanita berpakaian  lusuh terduduk diam di bangku antrian di RSUD Bantargebang, Kota Bekasi. Ia menahan tangis sambil memegang kain gendongan bayi, di gendongan itu anak balitanya meninggal saat dia mengemis.

Saat di antrean rumah sakit itu, perempuan 32 tahun itu tak berhenti terisak menahan tangis sambil memegang kain gendongan bayi yang masih terlilit di  bahunya.

Dia baru saja kehilangan anak satu satunya yang masih berusia  2 tahun. Tragisnya, di kain yang digunakan untuk menggendong itulah anak laki nya meninggal dunia, Kamis (26/11/2020).

NAJ,baru menyadari putra kesayangannnya tak bernyawa saat dirinya belum lama berkeliling di sekitar  Pasar Bantargebanag untuk meminta belas  kasih pedagang ataupun pengunjung pasar.

“Memang pagi hari sebelum saya jalan, badan anak saya panas. Tetapi setelah mau pergi  ke pasar, kondisinya sudaha mendingan makanya saya ajak jalan,” kata NAJ.  

Wanita yang  tercatat sebagai warga Bojong Menteng, Kecamatan Rawalumbu, Kota Bekasi itu memang dikenal sebagai tuna wisma.

Warga Pasar Bantargebang kerap melihat NAJ mengemis di sekitar  pasar sambil menggendong anak balitanya. Sama seperti biasanya, di hari naas itu warga melihat NAJ tengah berkeliling pasar mengais rejeki sambil menggendong balitanya.  Tak lama , warga melihat si  ibu panik sambil meneriakkan, bangun nak..bangun nak.

Sebagian pengunjung  dan pedagang pasar  pun langsung geger begitu mengetahui anak yang  digendong NAJ sudah tak bernyawa.  Kejadian itu kemudian dilaporkan ke Polsek Bantargebang.

Kasubag Humas Polres Metro Bekasi Kota Kompol Erna Ruswing Andari mengatakan, saat itu petugas langsung membawa korban ke rumah sakit umum daerah (RSUD)  Bantargebang.

“Dicek oleh dokter IGD dan dinyatakan korban telah meninggal dunia akibat sakit. Tidak ada tanda kekerasan di tubuh korban. Si ibu setelah menjalani pemeriksaan kemudian diperbolehkan pulang,” kata Erna,  Jumat (27/11/2020).  (yahya/win)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Komentar
limit 500 karakter
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
0 Komentar

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT