"Harus ada hukuman. Cabut saja penghargaan kota layak anak, biar menjadi pesan baik, kedepannya kota yang ramah anak memang betul-betul menjadikan bahwa isu kekerasan anak itu memang serius ditangani," katanya.
Adib menyesalkan saat kontestasi pilkada Kota Tangerang Selatan berlangsung, isu soal kekerasan pada anak ini juga tidak terlalu di singgung secara luas meski menjadi sebuah keprihatinan.
"Bagaimana Mereka akan membangun konsep kemandirian sebuah kota tetapi sumber daya manusianya tidak diperhatikan secara menyeluruh. Visi misi politik (para paslon) masih sedikit yang menyinggung soal bagaimana isu soal kekerasan pada anak," tuturnya. (toga/tha)