Lapas Narkotika Jakarta Hadapi Penilaian Terakhir untuk Raih Predikat Wilayah Bebas Korupsi

Jumat 27 Nov 2020, 07:14 WIB
Salah satu pelayanan telepon kunjungan yang ada di Lapas Klas IIA Narkotika Jakarta. (Ifand)

Salah satu pelayanan telepon kunjungan yang ada di Lapas Klas IIA Narkotika Jakarta. (Ifand)

JAKARTA - Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Klas IIA Narkotika Jakarta menghadapi Penilaian terakhir pembangunan zona integritas menuju Wilayah Bebas dari Korupsi (WBK), dilakukan Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara Reformasi dan Birokrasi (Kemenpan RB).

Pada Kamis (26/11), Lapas Klas IIA Narkotika Jakarta, disambangi tim penilai untuk melihat berbagai fasilitas yang ada.

Dalam kunjungan tersebut, tim penilai terjun langsung melihat sarana prasarana dan fasilitas penunjang pelayanan publik di Pusat Pelayanan Terpadu Lapas Klas IIA Narkotika Jakarta.

Berbagai fasilitas diperiksa tim penilai yang cukup takjub melihat peralatan pemeriksaan sejak awal masuk ke dalam lapas hingga didalamnya.

Kalapas Klas IIA Narkotika Jakarta, Oga Darmawan mengatakan, pihaknya terus memperbaharui area-area pelayanan publik. Termasuk delapan inovasi unggulan berbasis Informasi Teknologi (IT). "Ini diciptakan untuk memudahkan pelayanan dan memangkas praktek pungli, korupsi dan gratifikasi," katanya, Kamis (26/11).

Dikatakan Oga, kedelapan inovasi terbaru itu adalah memudahkan warga binaan pemasyarakatan (WBP) atas kepastian hukum mereka.

Sehingga, dengan komputerisasi yang sudah disiapkan, mereka bisa mengecek remisi hingga pembebasan bersyarat. "Semua datanya lengkap, hanya dengan menempelkan sidik jari semua data WBP tertera," ujarnya.

Inovasi lain, kata Oga, adalah penjualan produk makanan yang dijual dengan harga yang sesuai layaknya minimarket. Dimana pihaknya melibatkan jerra wallet dalam program tersebut.

"Jadi tak adalagi anggapan korupsi jual barang dan jika kunjungan sudah dibuka, keluarga tak repot membawa barang-barang," ungkapnya.

Selanjutnya, sambung Oga, bila kunjungan kembali normal, pihaknya sudah menyiapkan daftar kunjungan online.

Hal itu untuk memudahkan warga yang akan menjenguk tanpa harus datang buru-buru ke lapas. "Keluarga WBP nanti bisa berkunjung kapan, jam berapa, semua sudah tertera. Ini juga untuk mencegah kerumunan," terangnya.

News Update