JAKARTA - Terdampak pandemi Covid-19, sebanyak 31 WNI yang bekerja sebagai Anak Buah Kapal di Taiwan, dipulangkan ke tanah air pada Rabu (25/11/2020).
Kepulangan mereka karena terdampak Covid-19 yang tengah melanda sejumlah negara di dunia, termasuk Taiwan.
“Untuk saat ini,langkah pemulangan adalah langkah yang telah dipilih oleh para awak kapal tersebut,” kata Direktur Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Luar Negeri, Kementerian Ketenagakerjaan Eva Trisiana, dalam keterangannya, Kamis (26/11/2020)
Baca juga: 157 ABK WNI di Kapal Ikan Berbendera Cina Tiba di Bitung
Eva mengatakan, kepulangan 31 ABK tersebut menyusul 30 awak kapal yang tiba terlebih dahulu di tanah air pada 11 November 2020 dan 3 ABK pada 14 Oktober 2020.
Sebelum dipulangkan ke tanah air, para awak kapal telah dilakukan tes PCR. Hal itu sesuai dengan persyaratan dari pihak Taiwan.
Menurut Eva, pemerintah Indonesia melalui KDEI Taipei telah melakukan upaya-upaya agar para ABK tesebut dapat segera dipulangkan. Upaya-upaya tersebut juga dilakukannya di Jakarta melalui TETO Jakarta.
Baca juga: Kemenlu Fasilitasi Pemulangan 157 ABK dan 2 Jenazah WNI
Upaya-upaya yang dilakukannya pun membuahkan hasil, yakni pada 5 Oktober 2020, Taiwan mengizinkan kapal-kapal berbedera non Taiwan untuk dapat bersandar di pelabuhan-pelabuhan Taiwan dan para awak kapal dapat dipulangkan.
“Untuk itu Pemerintah Indonesia mengucapkan terima kasih dan apresiasi kepada otoritas terkait Taiwan,” ucapnya. Adapun terkait dengan hak-hak ketenagakerjaan yang belum selesai, katanya, pihak KDEI Taipei akan terus mengupayakannya.
Ia menyatakan, untuk selanjutnya secara bertahap para ABK yang tersisa akan terus dipulangkan, di mana setiap bulan akan dipulangkan sebanyak 30 awak kapal dari total sebanyak 196 awak kapal/pelaut Indonesia yang meminta untuk dapat dipulangkan ke Indonesia sejak April 2020.
Baca juga: Kapal Ikan Mina Rejeki Terbalik di Muara Angke, 13 ABK Selamat dan 1 Belum Ditemukan
Namun, ia berharap, ke depan dapat diberikan jumlah yang lebih besar dalam setiap batch-nya, atau jadwal pemulangan dapat menjadi 2 kali dalam sebulan, sehingga para awak kapal tidak menunggu terlalu lama untuk dapat pulang ke tanah air. (tri)