Pekan Fintech Nasional 2020 Raup Rp4,6 T Selama Dua Pekan

Rabu 25 Nov 2020, 21:45 WIB
Direktur Eksekutif Departemen Kebijakan Sistem Pembayaran Bank Indonesia, Erwin Haryono

Direktur Eksekutif Departemen Kebijakan Sistem Pembayaran Bank Indonesia, Erwin Haryono

JAKARTA - Pekan Fintech Nasional (PFN) 2020 dilaporkan berhasil meraup total nilai transaksi Rp4,6 triliun sepanjang pameran virtualnya digelar pada 11-25 November 2020.

Hal ini disampaikan pertama kali oleh Direktur Eksekutif Departemen Kebijakan Sistem Pembayaran Bank Indonesia, Erwin Haryono Media Briefing, Rabu (25/11/2020).

"Dalam dua pekan saja, PFN 2020 telah meraup nila transaksi Rp4,6 triliun. Ini luar biasa, di luar perkiraan kami semua," kata Erwin.

Erwin mengatakan, kesuksesan gelaran PFN 2020 menunjukan bahwa digital ekonomi itu dimanfaatkan dengan baik sebagai alternatif di tengah kesulitan pandemi Covid-19.

"Seperti dilaporkan sebelumnya oleh suatu lembaga, selama pandemi, ada tambahan 37 persen pengguna ekonomi digital. Padahal dulu sulit sekali mengawalinya," ungkap Erwin.

Baca juga: Percepat Transformasi Digital Ekonomi, Pekan Fintech Nasional Kembali Digelar

Sementara itu, Ketua Umum Asosiasi Fintech Indonesia (AFTECH) Niki Luhur mengatakan, angka transaksi yang diraih di tengah pandemi Covid-19 menunjukkan transaksi ekonomi digital merupakan transformasi ekonomi yang sesuai dan relevan untuk masyarakat Indonesia.

Selain itu, tidak hanya nominal transaksi yang di luar dugaan, Niki mengatakan antusiasme pengunjung terlihat lebih besar dibanding tahun lalu.

Dilaporkan terdapat lebih dari 40 ribu peserta yang mengikuti sesi virtual dan webinar. Sedangkan, sebanyak 8,63 juta pengunjung virtual telah 'mampir' dan membaca ragam informasi PFN di media sosial.

"Tahun lalu kita sudah bangga ada 15 ribu pengunjung, tapi tahun ini ada 40 ribu pengunjung. PFN kali ini diikuti oleh 13,6 juta pengguna dari penyelenggara Fintech," kata Niki dengan bangga.

Adapun, PFN 2020 melibatkan 40 penyelenggara keuangan digital, dan telah menggelar 41 webinar edukatif dengan 180 lebih pembicara nasional maupun internasional. (Mita/tha)

Berita Terkait
News Update