Menhub Mengharap Komitmen Pemerintah Jepang Terkait Investasi di Indonesia

Rabu 25 Nov 2020, 23:15 WIB
Menhub Budi Karya dalam pertemuan Forum Menteri Transportasi ASEAN - Jepang ke-18 yang digelar virtual. (ist)

Menhub Budi Karya dalam pertemuan Forum Menteri Transportasi ASEAN - Jepang ke-18 yang digelar virtual. (ist)

JAKARTA - Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi berharap pemerintah Jepang berkomitmen terkait investasi di sejumlah proyek transportasi di Indonesia. 

Hal ini disampaikan Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi di hari kedua rangkaian acara 18th ASEAN & Japan Transport Minister Meeting secara virtual di Jakarta, Rabu (25/11/2020). 

“Proyek Mass Rapid Transit (MRT), Pelabuhan Patimban, dan Kereta Cepat Jakarta-Surabaya menjadi komitmen Jepang dalam menanamkan investasinya di Republik Indonesia,” ungkap Menhub.

Ia mengapresiasi pemerintah Jepang atas kerjasama dalam dua proyek besar pembangunan infrastruktur transportasi di Indonesia yaitu pembangunan infrastruktur transportasi yaitu Mass Rapid Transit (MRT) dan Pelabuhan Patimban. Meski demikian, ia berharap Jepang akan beegabung dalam pembangunan kereta semi cepat Jakarta-Surabaya. 

Sementara itu, dilaporkan Pelabuhan Patimban akan beroperasi akhir tahun 2020 dengan kerjasama pengelolaan Terminal pusat ekspor-impor kendaraan atau produk otomotif (car terminal). Perkiraan nilai investasi Pelabuhan Patimban kurang lebih Rp30 triliun. 

Sedangkan terkait MRT tahap kedua masih dalam tahap finalisasi desain dan akan akan dibangun pada tahun 2022. Nilai investasi proyek MRT fase kedua Rp15 triliun, dan fase ketiga sekitar Rp 30 triliun. 

Di sisi lain, proyek kereta cepat Jakarta-Surabaya membutuhkan anggaran Rp 80 triliun dan pembangunannya dimulai pada tahun 2022 dan ditargetkan selesai 2026 atau lebih cepat. 

Sementara itu, Menteri Negara Pertanahan, Infrastruktur, Transportasi dan Pariwisata Jepang Iwai Shigeki selaku Ketua Delegasi Pemerintah Jepang mengatakan, pihak Jepang menginginkan kerja sama yang sudah terjalin baik antara Jepang dengan negara-negara ASEAN termasuk Indonesia dapat terus berlanjut ke depannya.

“Saya berharap Jepang dapat menjadi mitra sejati ASEAN untuk membantu menyelesaikan masalah di sektor transportasi di kawasan ASEAN dan membahas bersama upaya pemulihan sektor transportasi di masa pandemi Covid-19 dengan memanfaatkan pengalaman yang kami miliki,” ungkapnya.

Adapun, dalam pertemuan ini juga dibahas kerjasama pengajuan ASEAN Japan Transport Workplan tahun 2020-2021 dan kerjasama baru yang mencakup pengembangan kapasitas /evaluasi terminal kontainer di wilayah ASEAN, pengembangan keselamatan transportasi laut untuk kapal-kapal kecil di perairan ASEAN, dan ASEAN-Japan Action Plan on Environment Improvement Transport Sector 2021-2025. 

Selain itu, pertemuan ini juga menyampaikan beberapa proyek eksisting seperti laporan akhir tentang strategi promosi kapal cruise dibawah ASEAN-Jepang, pedoman tentang pemeliharaan saluran pelayaran di ASEAN, pedoman keselamatan rute pelayaran di negara-negara ASEAN, dan laporan perjanjian penerbangan regional ASEAN-Jepang.  

Berita Terkait

News Update