JAKARTA - Kesal karena kerap mendapat perlakuan kasar, seorang istri menyewa sindikat pembunuh bayaran untuk menghabisi suaminya. Upah sebesar Rp100 juta disiapkan wanita ini untuk dua orang esksekutor dan adik kandungnya, yang akhirnya ditangkap polisi.
Aksi inilah yang dilakukan Dian Safitri (32), yang berencana membunuh suaminya, Lucky Hutagaol (32), yang saat ini kondisinya kritis di RS Polri Kramat Jati.
Dua eksekutor masih termasuk anak di bawah umur (16 dan 17 tahun) bersama adik kandung Dian Safitri, Gugun Gunawan (20), saat ini mendekam dibalik jeruji besi.
Baca juga: Karyawati Otaki Penembakan Bos Pelayaran, Rp200 Juta untuk Pembunuh Bayaran
Kapolres Jakarta Timur, Kombes Arie Ardian mengatakan, pengungkapan kasus ini bermula dari kasus penganiayaan yang menimpa warga Jalan Dukuh V RT 004/04 Kramat Jati.
"Peristiwa itu terjadi pada 2 November lalu dan ketika dilakukan pemeriksaan terlihat kejanggalan," katanya, Rabu (25/11).
Penyelidikan mendalam pun dilakukan petugas dari Polsek Kramat Jati atas kasus yang awalnya diduga percurian dengan pemberatan tersebut.
Ketika pihaknya menginterogasi si istri, akhirnya diketahui kasus yang terjadi itu hanyalah karangan dia saja. "Ternyata istrinya sendiri yang menjadi otak dari aksi tersebut," ujar Kapolres.
Dijelaskan Kombes Arie, aksi itu bermula akibat kekesalan si istri terhadap suaminya yang kerap menganiaya Dian. Kesal dengan itu, ia pun melaporkan hal tersebut ke sang adik Gunawan.
"Keduanya mengaku akan membuat perhitungan terhadap Lucky yang kini masih di rawat di rumah sakit," ungkapnya.