ADVERTISEMENT

Libur Panjang Akhir Tahun 2020 Berpotensi Kenaikkan Kasus Covid-19

Selasa, 24 November 2020 23:10 WIB

Share
Libur Panjang Akhir Tahun 2020 Berpotensi Kenaikkan Kasus Covid-19

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

JAKARTA - Libur panjang akhir tahun 2020 berpotensi terjadinya kenaikan kasus Covid-19, hingga tiga kali lipat lebih besar dibanding libur panjang sebelumnya. Ini karena durasi libur panjang akhir tahun 2020 lebih panjang.

"Perlu diingat masa akhir libur panjang tahun 2020 memiliki durasi yang lebih panjang," terang Juru Bicara Satuan Tugas Penanganan COVID-19 Wiku Adisasmito dalam keterangannya di Kantor Presiden, Jakarta, Selasa (24/11/2020).

Wiku menjelaskan Pemerintah telah melakukan evaluasi terhadap tren kenaikan kasus positif Covid-19 paska libur panjang di masa pandemi Covid-19. Hasil evaluasi menjadi pembelajaran bagi pemerintah dalam menghadapi periode libur panjang akhir tahun 2020.

"Terdapat 3 periode libur panjang yang menjadi bahan evaluasi pemerintah. Yaitu, libur panjang Idul Fitri tanggal 22 - 25 Mei 2020, libur panjang HUT RI pada 17, 20 - 23 Agustus 2020 dan dan libur panjang 28 Oktober - 1 November 2020," terang Wiku.

Selain itu, lanjut Wiku, Libur panjang Idul Fitri yang berdampak pada peningkatan kasus positif sebesar 69 persen sampai dengan 93 persen pada tanggal 28 Juni 2020," jelas Wiku.

Wiku menambahkan perkembangan kasus pada periode HUT RI, berdampak pada peningkatan kasus positif sebesar 58 persen sampai dengan 118 persen pada pekan 1 sampai dengan 3 September 2020. Dan pada libur panjang akhir Oktober dan awal November, berdampak pada peningkatan kasus positif sebesar 17 persen sampai 22 persen pada tanggal 8 sampai 22 November 2020.

Dari data tersebut, terdapat juga penurunan kasus positif pada periode libur panjang 28 Oktober - 1 November 2020 jika dibandingkan libur panjang pada bulan Agustus 2020. Penurunan kasus positif ini menjadi evaluasi dan pembelajaran dalam menghadapi periode libur panjang akhir tahun 2020.

"Namun perlu diingat, masa libur panjang akhir tahun 2020 memiliki durasi yang lebih panjang, dan dikhawatirkan berpotensi menjadi manifestasi perkembangan kasus menjadi dua bahkan tiga kali lipat lebih besar dari masa libur panjang sebelumnya," ungkap Wiku. (johara/win)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Komentar
limit 500 karakter
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
0 Komentar

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT