Pelacakan Covid-19 Selamatkan Warga

Senin, 23 November 2020 06:00 WIB

Share
Pelacakan Covid-19 Selamatkan Warga

PANDEMI Covid-19 belum juga berakhir. Selama sembilan bulan lebih masyarakat dikungkung rasa was-was takut terpapar virus corona. Di sisi lain, penularan terus terjadi tanpa di mana dan kapan si pasien tertular. Data yang dirangkum Satgas Penanganan Covid-19, pada Minggu (22/11/2020) angka positif Covid-19 sudah mencapai 501.908 dengan angka kesembuhan 408.188 orang. Sedangkan meninggal dunia mencapai 15.884 orang.

Kampanye penegakan protokol kesehatan (prokes) dengan melaksanakan 3M terus digaungkan pemerintah, mulai dari pemerintah pusat hingga tingkat RT. Masyarakat didorong tetap mematuhi prokes, karena mematuhi protokol kesehatan berarti kita berkontribusi besar dalam memutus mata rantai penularan virus corona. Karena protokol kesehatan saat ini menjadi vaksin terbaik.

Sikap masyarakat dalam menghadapi pandemi Covid-19 saat ini masih terbelah. Sebagian besar masyarakat sudah paham dengan bahaya virus corona, sehingga patuh menegakkan protokol kesehatan 3M. Tetapi sebagian lainnya bersikap masa bodoh dan abai.

Tingkat kepatuhan sebagian masyarakat harus diakui amat rendah, padahal menyangkut nyawa diri sendiri dan orang lain. Angka penularan virus corona pun naik signifikan ketika PSBB mulai dilonggarkan, dan berbanding lurus dengan pelanggaran protokol kesehatan. Buktinya, banyak acara-acara yang mengundang kerumunan massa tanpa terkontrol.

Salah satu kegiatan yang mengundang kerumunan dan kini menjadi perhatian serius pemerintah adalah acara di Petamburan, Jakarta Pusat, beberapa waktu lalu. Pemerintah kini melakukan langkah 3T yakni testing, tracing dan treatment terhadap warga yang mengikuti kegiatan tersebut. Tujuannya, melacak orang-orang yang mungkin terpapar Covid-19 untuk segera ditangani secara medis.

Minggu (22/10/2020) kemarin Kapolda Metro Jaya Irjen Fadil Imran, mengawasi langsung pelaksanaan rapid test massal di Petamburan. Kegiatan tracing ini sudah seharusnya didukung masyarakat. Karena kunci menekan penyebaran virus corona, selain di pemerintah juga ada di tangan rakyat.

Tetapi masih saja terjadi penolakan oleh sebagian warga. Padahal sebetulnya ini tidak boleh terjadi karena situasi krisis kesehatan saat ini mengancam semua orang. Melanggar protokol kesehatan, sama saja membuat klaster-klaster baru penularan Covid-19. Oleh karena itu aparat pemerintah harus agresif mendekati masyarakat dengan pendekatan humanis, memberikan edukasi dan pemahaman pada mereka. Bahwa tracing atau pelacakan penting dilakukan demi mencegah Covid-19 sejak dini dan menyelamatkan orang banyak. **

Komentar
limit 500 karakter
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
0 Komentar