Menag Tegaskan Pemerintah Arab Saudi Belum Buka Kuota Penyelenggaraan Ibadah Haji 2021

Senin 23 Nov 2020, 13:55 WIB
Menag Fachrul Razi saat Raker dengan Komisi VIII. (rizal)

Menag Fachrul Razi saat Raker dengan Komisi VIII. (rizal)

JAKARTA - Menteri Agama (Menag), Fachrul Razi mengatakan, hingga kini Pemerintah Arab Saudi belum memberikan kuota untuk penyelenggaraan ibadah haji tahun 1442 Hijriah atau 2021 Masehi mendatang.

“Untuk saat ini Pemerintah Indonesia belum mendapatkan kuota haji untuk pemberangkatan haji tahun 1442 Hijriah 2021 Masehi,” tegas Fachrul dalam rapat kerja Komisi VIII DPR RI, terkait Laporan Keuangan Haji Tahun 1441 H dan Pembicaraan persiapan Penyambutan Ibadah Haji tahun 1442 H, Senin (23/11/2020).

Menag menyampaikan, Sekretaris Jenderal Kementerian Agama (Sekjen Kemenag), Nizar Ali dan Plt Dirjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah, Kementerian Agama (Kemenag), Oman Fathurahman melakukan pertemuan dengan Pemerintah Arab beberapa waktu lalu, jawaban Pemerintah Arab bahwa hal tersebut masih terlalu dini terkait penyelenggaraan haji tahun depan.

Baca juga: AMPHURI Berkomitmen Melayani Umat Dalam Penyelenggaraan Haji dan Umrah

"Pada saat berapa hari yang lalu Pak Nizar dan Pak Oman ke sana, ketika ditanyakan terkait penyelenggaraan haji jawaban mereka masih terlalu dini untuk berbicara tentang itu," kata Fachrul.

Dalam kesempatan itu, Menag Fachrul Razi menyampaikan, sudah ada empat kloter jemaah umrah yang diberangkatkan ke Arab Saudi pada November 2020.

Rinciannya, kloter pertama diberangkatkan pada 1 November 2020, kloter kedua 3 November 2020, kloter ketiga 8 November 2020, dan terakhir 20 November 2020.

Baca juga: Kegiatan Ibadah Umrah Tahap Pertama Berjalan Lancar

Fachrul mengungkapkan, terdapat dua orang dari puluhan calon jemaah umrah kloter empat yang terkonfirmasi Covid-19. Hal itu diketahui dari hasil pemeriksaan SARS-CoV-2 di Indonesia.

"Jemaah yang siap berangkat 74, tetapi dua diantaranya positif Covid-19. Sehingga yang berangkat 72," katanya.

Kendati ada positif Covid-19, Fachrul tetap bersyukur. Sebab kedua calon jemaah itu teridentifikasi coronavirus di Indonesia. "Alhamdulillah positifnya Coviid-19 ketahuan sebelum berangkat, sehingga tidak perlu ada karantina di Arab Saudi," tuturnya. (rizal/tha)

Berita Terkait

News Update