TANGSEL - Ketua Presidium Indonesia Police Watch, Neta S. Pane meminta Kapolda Metro Jaya yang baru, Irjen M Fadil Imran untuk mengevaluasi kinerja anak buahnya dijajaran Polsek Pondok Aren dan Polres Tangerang Selatan.
Menurutnya hal tersebut perlu dilakukan agar kinerja polisi di Polres Tangsel dan Polsek Pondok Aren bisa promoter.
Hal itu lantaran hingga kini banyak kasus dikedua wilayah tersebut belum kunjung terungkap, seperti begal sepeda yang menimpa Kolonel TNI AU, begal payudara, bahkan kasus pembunuhan di sebuah kontrakan di kawasan Kebantenan, Pondok Aren.
"Polisi terlihat loyo dalam menangkap pelaku begal sepeda terhadap seorang kolonel TNI di Bintaro, Tangsel. Sebenarnya bukan hanya dalam kasus begal sepeda ini saja polisi terlihat kedodoran, tapi kasus begal payudara atau kasus kriminal lainnya polisi di Tangsel terlihat kedodoran," ujar Neta kepada poskota.co.id, Minggu (22/11/2020).
Baca juga: Tangsel Marak Begal Payudara, IPW Minta Perbanyak CCTV
Neta mengatakan, setelah melakukan evaluasi kepada anggotanya, dirinya berharap Kapolda melakukan supervisi agar kasus-kasus yang ada bisa terungkap sehingga tidak menjadi tanda tanya bagi publik.
"Jika kasus seperti itu belum terungkap, tentu akan menimbulkan kekhawatiran di masyarakat bahwa kasus serupa bakal terulang," katanya.
Dirinya berharap agar Kapolda yang baru memberikan deadline bagi anggotanya dalam hal mengungkap kasus yang menumpuk tersebut.
"Untuk itu Kapolda perlu memberi deadline bagi Kapolres dan Kapolsek agar kasus itu bisa terungkap. Jika tak kunjung terungkap tiada jalan lain, segera mengganti kapolres dan kapolsek agar kasus yang ada bisa terungkap dan tidak membuat masyarakat gelisah," jelasnya. (toga)