Program Erick Thohir Rekrut 1.000 Putera-Puteri Papua Berkarir di BUMN Mendapat Sambutan Baik

Sabtu 21 Nov 2020, 02:38 WIB
Erick Thohir, Menteri BUMN.

Erick Thohir, Menteri BUMN.

Selain itu, Saleh juga meminta kepada Erick Thohir selaku orang nomor satu di BUMN untuk memajukan ekonomi dan pemerataan pembangunan di Bumi Cendrawasih untuk membuka program berwirausaha bagi anak muda Papua.

Baca juga: Kepada Komite II DPD RI, Erick Thohir: Nanti Kita Ada Terapi Penyembuhan Berkelanjutan

“Jadi kita harus menciptakan juga anak-anak muda Papua yang bisa mandiri berwirausaha dengan mengelola Sumber Daya Alam yang ada di Papua, kita punya Sumber Daya Alam cukup banyak tapi kan kita belum punya jiwa enterpreneur untuk mengelola Sumber Daya Alam yang ada.” Bebernya.

Saleh menambahkan, BUMN bisa membantu melatih kemampuan dan akses permodalan atau fasilitas lain yang menunjang kegiatan berwirausaha milenial Papua.

“Kita bangga dengan saudara Pak Bahlil (Kepala BKPM), kita berharap ada Bahlil-Bahlil yang lain, ada anak-anak muda yang lain, ada Pak Mambrasar (Stafsus Jokowi) yang lain. Jadi berikan peluang kepada 1.000 wirausaha anak Papua,” tuntasnya.

Baca juga: Erick Thohir: Pemerintah Enggan Lockdown Bukan Karena Ekonomi Saja

Sebelumnya, Deputi Bidang SDM, Teknologi dan Informasi Kementerian BUMN Alex Denni mengatakan seribu insan dari Papua tersebut akan ditempatkan di berbagai BUMN.

Dalam proses perekrutan ini, Kementerian BUMN dibantu oleh Forum Human Capital Indonesia (FHCI)

"Insya Allah kami tetap berupaya melakukan rekrutmen sampai dengan akhir tahun ini, dan jika belum memenuhi target, kita akan lanjutkan tahun depan," ujar Alex Denni, Rabu (28/10).

Baca juga: Bahas Penyertaan Modal Negara, Menteri BUMN Erick Thohir dan Komisi VI DPR Rapat Tertutup

Dia meyakini program Perekrutan Bersama BUMN akan membuat pemerataan ekonomi, selaras dengan tujuan pemerintah. Dia menilai, pemerataan pembangunan nasional  memerlukan kesiapan yang menyeluruh, terutama aspek SDM.

Menurut Alex, putra-putri daerah asal Papua dan Papua Barat harus bersiap sehingga bisa menjadi pelaku sekaligus penikmat pembangunan. (*/win)

Berita Terkait

News Update