ADVERTISEMENT

Ali Mukti, Pengojek Online yang Inginkan Agar Sekolah Dibuka Kembali

Sabtu, 21 November 2020 06:20 WIB

Share
Ali Mukti, Pengojek Online yang Inginkan Agar Sekolah Dibuka Kembali

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

JAKARTA - Sudah hampir empat tahun belakangan ini, bekerja sebagai pengojek online (ojol)  dijalani  Ali Mukti (39) untuk memenuhi kehidupan keluarganya. Ia menginginkan agar sekolah segera dibuka kembali.

Tetap bersyukur meski orderan tak seramai sebelum pandemi Covid-19, membuat ia mengaku lebih bersabar.

Inilah yang saat ini dijalani Ali Mukti, 39, pengojek online yang biasa nongkrong di kawasan Kebun Pala, Makasar, Jakarta Timur. Meski sudah diperbolehkan mengangkut penumpang, namun orderan yang didapat belum ramai.

"Masih sepi, paling sehari bisa bawa tiga sampai empat penumpang, ya Alhamdulillah lah, masih bisa bawa pulang uang," katanya, Jumat (20/11).

Menurutnya, sepinya orderan yang terjadi saat ini karena belum masuknya anak-anak sekolah sejak diliburkan beberapa bulan lalu.

Akibatnya, order yang dijalani sekarang hanya melayani pekerja maupun ibu-ibu yang mau pergi ke pasar saja. "Nah kalau sudah siang sepi tuh. Paling nunggu lagi sore pas jam pulang kerja," ujar Mukti.

Menurut bapak satu anak ini, saat sekolah masih buka, ketika mulai mengojek pukul 05.30 hingga pukul 07.30, ia sudah bisa membawa lima sampai enam penumpang.

Saat itulah ia mengganggap banyak rejeki yang didapatkan kala itu. "Ya karena pandemi Covid-19 ini saja jadi anjlok, penumpangnya bisa kehitung," ungkapnya. 

Sejak adanya virus Corona, kata Mukti, dalam sehari paling banyak ia mengantongi uang sebesar Rp50 ribu. Padahal sebelum pandemi Covid-19, dirinya bisa mengantongi uang hingga ratusan ribu rupiah.

"Ya sekarang untuk uang makan saja sehari kadang enggak cukup. Anter makanan juga sehari paling cuma satu atau dua kali, anter orang juga sepi, yang penting bersyukur saja lah," pungkasnya. (Ifand/win)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Komentar
limit 500 karakter
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
0 Komentar

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT