ADVERTISEMENT

Pegangi Burung Tetangga Luka Berat Dibacok Suami

Jumat, 20 November 2020 07:30 WIB

Share
Pegangi Burung Tetangga Luka Berat Dibacok Suami

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

PEGANGI ayam tetangga untuk dipotong, itu sudah lumrah. Tapi jika istri pegangi “burung” tetangga untuk berbuat mesum, pantas saja Jumanto (40), kalap. Dia ambil golok untuk membabat Kak Tuwono (43), tapi keburu kabur. Yang ada tinggal istrinya, Muryanti (30), langsung saja dibacok kepalanya, jebretttt!

            Kerja gotong royong sudah menjadi budaya orang Indonesaia. Jangankan sambatan mendirikan rumah, mau potong ayam saja banyak keluarga yang minta tolong tetangga dekat untuk memegangi. Tuan rumah siap pegang pisau, lalu tetangga yang memegangi kaki dan sayap ayam tersebut, barulah pemotongan berlangsung. Bismillah, klekek kiyekkkkk….. darah menyembur dari leher,  dan ayam kelabakan menjemput ajal.

            Tapi di Lampung, Ny. Muryanti jadi gunjingan warga Tanggamus tempat tinggalnya, gara-gara dia memegangi burung Kak Tuwono, tetangganya. Ini bukan burung dara yang mau dipotong, tapi burung Kak Tuwono sendiri yang suka hinggap di tetangga. Tentu saja Jumanto selaku suami Muryanti jadi naik pitam sehingga berbuat di luar kendali.

            Muryanti memang masih muda, cantik lagi. Bagi Jumanto suaminya, sudah biasa saja, bukan hal istimewa. Namanya juga istri sendiri, pasti sudah tahu persis software dan hardwarenya luar dalam. Tapi bagi Kak Tuwono tetangganya, tampilan Muryanti ini selalu menarik luar biasa. Namanya juga barang baru baginya.

            Sebetulnya di rumah Kak Tuwono juga sudah punya kendaraan sendiri, tentu saja tahunnya lebih tua. Jika usianya terpakut 5 tahun, berarti sekarang sang nyonya berusia 38 tahun. Usia yang masih lumayan STNK. Tapi karena milik sendiri, sudah barang tentu tak menarik lagi. Soalnya juga seperti alasan Jumanto, semua spare partnya sudah dikenali semua, meski orisininil bukan bikinan Taiwan.

            Karenanya setiap melihat Muryanti belanja ke warung, Kak Tuwono suka mencermati dengan seksama lewat sudut matanya. Jereng ya jerenglah, ketimbang ketahuan istri suka lirak-lirik bini tetangga. Kak Tuwono ini memang termasuk kelompok subita alias suka bini tetangga.

            Rupanya Muryanti sadar bahwa selalu menjadi titik perhatian Kak Tuwono tetangganya. Orangnya memang lumayan ganteng, meski lebih tua barang sedikit dari suami. Lagi-lagi, burung tetangga memang selalu lebih menarik dari burung di rumah. Padahal belum tentu, ibaratnya ayam jago, klabrukannya lebih nendang ketimbang  jago sendiri di rumah.

            Iseng-iseng Muryanti menanggapi kenakalan tetangga tersebut. Awalnya sekedar permainan kata, tapi lama-lama diwujudkan dalam karya nyata. Burung Kak Tuwono ini pada akhirnya hinggap di tetangga, bukan sekedar di jendela. Dan ternyata, meski Kak Tuwono lebih tua, tapi “patukan”-nya lebih nyata, sampai Muryanti menggelepar trekdung trekdung tralala…….

            Sejak itu asal ada peluang Kak Tuwono menyempatkan hinggap di jendela Muryanti, tentu saja ketika suami sudah berangkat kerja. Dan seperti yang terjadi beberapa hari lalu, baru beberapa menit Jumanto berangkat kerja, Jumanto menyelinap masuk ke rumah menemui Muryanti.

            Ndilalah kersaning Allah, ada dompet ketinggalan. Dia balik kembali ke rumah, tapi pintu depan kok terkunci? Lalu Jumanto mengintip kamarnya, apakah istri ada di rumah. Jabang bayik…..di dalam sana terlihat istrinya sedang memegangi burung Kak Tuwono itu, sepertinya takut terbang ke langit lepas.

Halaman

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Komentar
limit 500 karakter
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
0 Komentar

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT