ADVERTISEMENT

Teganya, Isteri Sedang Hamil Masih Rebut Kekasih Orang

Selasa, 17 November 2020 07:30 WIB

Share
Teganya, Isteri Sedang Hamil Masih Rebut Kekasih Orang

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

USIA masih begitu muda, Jauhari (22), sudah menjadi petualang asmara. Bayangkan, isteri di rumah sedang hamil 7 bulan, kok tega-teganya merebut kekasih orang. Diani (20), dibajak dari kekasihnya, dan dihajar karena mengkhianati cintanya. Bini Jauhari pun akhirnya ikut ditangkap karena juga ikut aniaya Diani.

Usia masih begitu muda sudah barani berumahtangga, banyak yang gagal di tengah jalan. Mungkin ini bagian dari target DPR, kenapa menjadi perlu sekali bikin UU Ketahanan Keluarga. Padahal kesannya, pemerintah terlalu mencampuri urusan pribadi setiap warga negara. Kasihan rakyatnya, sampai hal yang kecil-kecil saja dipagari, hingga nyaris tak bisa bergerak karena dijepit UU ini dan itu.

Jauhari warga Kemunging Palembang, terlalu mentah menjalani kehidupan rumahtangga. Dianggapnya orang berumahtangga itu hanya sekedar tidur bareng dua makhluk berlainan jenis, berketurunan dan selesai. Padahal sebuah rumahtangga adalah kerjasama dua kubu keluarga, bagaimana membentuk keluarga sakinah. Diperlukan etika, dibutuhkan tenggangrasa, sehingga kaluarga itu awet sampai kakek nenek.

Karena masih terlalu ijo, sebuah rumahtangga dibuat mainan oleh Jauhari. Ketika istrinya hamil muda, sudah pacaran lagi dengan gadis Diani. Padahal sebetulnya Diani sudah punya kekasih sendiri. Masih muda kok sudah serakah soal perempuan, tidak ngoman-omani, kata orang Jawa Palembang.

Diani memang cantik, sehingga baru kenal langsung ukuran celana Jauhari berubah. Belum-belum Jauhari sudah membayangkan hal-hal yang seru bersama Diani. Entah punya ilmu apa Jauhari, gadis itu balik lengket kepadanya, sementara kekasih perdananya ditinggalkan.

Sejak itu Jauhari “panen raya” dalam urusan selangkangan. Ketika istri sudah hamil, Jauhari melatih “cuti” di luar tanggungan negara. Pelariannya kepada Diani yang cantik itu. Tapi si gadis kok ya mau-maunya gitu lho, padahal sudah tahu Jauhari ini punya istri sedang hamil. Bukankah ini sangat menyakiti kaum sesamanya?

Makin besar kandungan bini, makin jarang Jauhari menafkahi batin istri. Tapi sebaliknya Diani semakin digeber. Tapi celaka tiga belas, kini Diani mulai menjauhi Jauhari karena sudah punya gebedan baru bernama Said. Marahlah Jauhari. Saat melihat Diani diboncengkan cowok barunya,  langsung disetop. Sepeda motor Said ditendang sampai roboh, dan Diani pun “dibajak” dibawa kabur.

Di tempat yang sepi Diani dipukuli, karena dituduh perempuan tidak setia.Tapi yang sungguh di luar nalar, begitu “jujur”-nya Jauhari, dia pun telpon istrinya bahwa tengah bersama gebedan barunya. Entah apa maksudnya ini. Mana ada orang selingkuh kok kasih tahu bini.

Tak lama kemudian istri yang hamil itupun datang. Hal ini membuat Diani marah-marah dan mengutuk istri Jauhari. “Saya doakan, anakmu mati dalam kandungan,” kata Diani lantang tanpa perasaan. Tentu saja bini Jauhari marah. Kebetulan dia membawa silet, langsung saja wajah Diani disilet sampai berdarah-darah. Sementara gadis malang itu lapor polisi, Jauhari dan istru kabur.

Beberapa jam kemudian Jauhari dan bininya ditangkap polisi. Keduanya terancam masuk penjara karena telah menganiaya Diani dengan semena-mena. Dalam pemeriksaan bini Jauhari mengaku emosi karena dikutuk anak akan mati dalam kandungan.

Halaman

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Komentar
limit 500 karakter
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
0 Komentar

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT