ADVERTISEMENT

Tanggapi Ucapan Idris soal Pilkada, Timses Pradi Afifah: Tidak Mencerminkan Sosok Pemimpin

Selasa, 17 November 2020 14:14 WIB

Share
Tanggapi Ucapan Idris soal Pilkada, Timses Pradi Afifah: Tidak Mencerminkan Sosok Pemimpin

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

DEPOK - Menanggapi salah satu ucapan pasangan calon Walikota Depok Mohammad Idris, istilah pilkada adu gagasan bukan adu ayam, membuat geram timses calon Walikota Depok Pradi.

Menurut Sekjen DPC Gerindra Kota Depok, Hamzah angkat bicara setelah mengetahui ada istilah Pilkada adu gagasan bukan adu ayam yang digelontorkan calon Wali Kota Depok Mohammad Idris di media lokal ditanggapi serius.

"Sebagai calon Walikota apalagi petahana sebelumnya pernah jadi Walikota Depok tidak pantas bicara seperti itu. Sombong Idris, padahal belum tentu bisa menang. Kenapa demikian, karena kata-katanya di media tidak terkontrol dan tidak mencerminkan seorang calon pemimpin. Dari mulai pasangannya menghembuskan isue santet sampai isu menyamakan pilkada dengan adu ayam,” ujar Hamzah kepada wartawan, Selasa (17/11/2020) saat dikonfirmasi.

Baca juga: Paslon Idris-Imam Tak Permasalahkan Debat Pilkada Depok Tanpa Massa

Hamzah menyebutkan seorang calon pemimpin itu harus elegan dan omongannya harus bisa menjadi panutan rakyat.

“Kalau omongan pemimpin seperti itu dengan mengucap pilkada adu ayam, jelas omongan tersebut tidak intelektual, tidak mencerminkan seorang kiyai apalagi calon seorang pimpinan. Bang Pradi lebih elegan tidak pernah menyerang lawan,” ucapnya.

Idris lupa, lanjut Hamzah , jabatan itu hanya titipan dan untuk meraih jabatan perlu bantuan banyak orang, dan yang pasti jabatannya pasti diminta pertanggung jawaban di dunia dan akherat.“Kalau semasa dia meraih dan mejabat dzolim, nanti pasti ada balasannya,” tambahnya.

Baca juga: PKB Depok Dukung Paslon Pradi-Afifah Karena Sosok Mengayomi

Terpisah Sekjen DPC PDI Perjuangan Kota Depok, Ikravany Hilman yang juga anggota DPRD Kota Depok dari fraksi PDI Perjuangan Kota Depok menilai ucapan pilkada adu ayam, silakan aja berucap seperti itu.

“Yang gak pantas itu kalimat itu keluar dari pihak yang bawa-bawa isu santet dalam pilkada. Terlalu gegabah kalau soal mistik dihubungkan langsung dengan pilkada,” paparnya.

Halaman

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Komentar
limit 500 karakter
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
0 Komentar

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT