ADVERTISEMENT

DPR Minta Pemerintah Berikan Pajak Mobil Baru 0 Persen Untuk Geliatkan Industri Otomotif

Jumat, 13 November 2020 17:45 WIB

Share
DPR Minta Pemerintah Berikan Pajak Mobil Baru 0 Persen Untuk Geliatkan Industri Otomotif

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

JAKARTA - Anggota Komisi VI DPR RI bidang industri Lamhot Sinaga mengimbau kepada pemerintah untuk mempertimbangkan pemberian pajak 0% mobil baru dimasa pendemi.

"Dengan memberikan pajak 0% mobil baru maka akan memicu industri otomotif bergairah kembali dimasa pendemi," katanya, saat dihubungi, Jumat (13/11/2020).

Dengan pajak 0% mobil baru, lanjut politisi Golkar ini, maka akan mengurangi pengangguran. "Harapannya, dengan pajak 0 % maka akan mengurangi pengangguran disaat sulitnya lapangan pekerjaan," ucapnya.

Baca juga: Dongkrak Daya Beli, Menperin Usulkan Pajak Mobil Baru 0 Persen

Lemhot mengatakan, Menteri Perindustrian Kementerian Perindustrian (Kemenperin) mengaku terus berupaya memacu industri otomotif untuk tetap bertahan di masa pandemi Covid-19.

"Ya, memang ini usulan Menteri Perindustrian agar industri otomotif tetap berjalan meski pendemi. Melalui usulan 0 persen diharapkan pemasukan negara bertambah. Jika tidak ada kebijakan nol persen maka pemasukan negara juga tidak ada dan industri juga tidak berjalan," katanya.

Lamhot menegaskan, memberikan paket stimulus baru berupa pajak 0% untuk mobil baru selama masa pandemi virus corona baru adalah sebuah langkah yang bijak. Namun Menteri Keuangan Sri Mulyani punya pemikiran lain. "Ya. Menkeu punya pikiran lain," ujarnya.

Baca juga: Bertemu Jokowi, Pelaku UMKM Minta Pajak 0 Persen

Sebelumnya, dunia industri otomotif berharap pemerintah memberikan paket stimulus baru berupa pajak 0 persen untuk mobil baru selama masa pandemi Covid-19 berlangsung.

Namun kenyataannya Menteri Keuangan RI Sri Mulyani Indrawati menolak usulan tersebut.

Halaman

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Komentar
limit 500 karakter
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
0 Komentar

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT