Satu DPO Pelaku Begal Pesepeda Kolonel Marinir Menyerahkan Diri

Rabu 11 Nov 2020, 19:20 WIB
Kombes Yusri Yunus, Kabid Humas Polda Metro Jaya, merilis begal pesepeda yang menyerahkan diri.

Kombes Yusri Yunus, Kabid Humas Polda Metro Jaya, merilis begal pesepeda yang menyerahkan diri.

JAKARTA  - Satu pelaku begal Kolonel Marinir Pangestu Widiatmoko yang masuk dalam Daftar Pencarian Orang (DPO) menyerahkan diri ke Polres Metro Jakarta Pusat. 

Kepada Polisi , RA (27), mengaku takut bernasib sama dengan kedua rekannya yang telah dulu ditangkap . Keduanya pun terpaksa dihadiahi timah panas alias dibedil karena melakukan perlawanan saat dibekuk. 

"Saya takut, saya ke sini juga karena disuruh orang tua," kata RA saat menjawab pertanyaan Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Yusri Yunus tentang alasan RA menyerahkan diri ke Polres Metro Jakarta Pusat, Rabu (11/11/2020).  

Baca juga: Ini Lokasi Kumpul Pembegal Sepeda yang Bikin Kolonel Marinir Luka-luka

Yusri mengatakan RA menyerahkan diri pada Senin (9/11/2020), selain karena takut juga karena mengikuti imbauan persuasif Polda Metro Jaya untuk menyerahkan diri.  

"Kami memang sudah imbau dari kemarin. Pak Kapolda Metro Jaya menyampaikan ada 2 pelaku yang belum tertangkap namun sudah diketahui identitasnya. Diharapkan untuk dapat kooperatif, nah satu sudah menyerahkan diri dan akan kami proses sesuai hukum yang berlaku," kata Yusri. 

RA memiliki peran sebagai pengintai dalam kelompok begalnya itu. Pada saat membegal Perwira Pangestu, RA diketahui berboncengan dengan DPO lainnya berinisial NK dan menaiki motor Satria FU berwarna merah hitam dengan plat nomor B 3699 SWT.  

Baca juga: Kolonel Marinir Terluka dan Tangan Patah usai Dibegal di Jalan

Saat ini tersisa satu orang yang masih DPO dan diharapkan dapat kooperatif menyerahkan diri ke Polres Metro Jakarta Pusat. 

Sebelumnya, pada Sabtu (7/11/2020) Polisi telah menangkap dua pelaku begal yang menyebabkan seorang perwira marinir Kolonel (Mar) Pangestu Widiatmoko mengalami luka-luka saat bersepeda di kawasan Gambir akhir Oktober lalu. 

Penangkapan itu didasarkan dari identifikasi rekaman CCTV yang telah dikantongi oleh Polres Metro Jakarta Pusat. 

Berita Terkait
News Update